YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Tahun 2016 dengan berbagai catatan positif dan negatif telah berlalu. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak segenap masyarakat untuk melakukan evaluasi bersama. Lebih penting lagi adalah menjadikan tahun 2017 sebagai tonggak merancang dan menjalani masa depan yang lebih produktif dan konstruktif.
Haedar mengingatkan untuk melakukan pemaknaan yang esensial dalam melepas tahun berlalu dan menyongsong tahun baru dengan perenungan diri. “Apakah hidup kita di tahun baru itu ingin lebih baik dan bermakna ketimbang tahun sebelumnya,” ujarnya.
Khususnya bagi umat Islam, Haedar memiliki cacatan khusus. “Umat Islam Indonesia sebagai mayoritas harus menjadikan tahun baru untuk maju dalam kehidupan, termasuk dalam ekonomi dan pendidikan. Dua aspek tersebut sangat penting dan strategis bagi kemajuan Islam untuk tumbuh menjadi kekuatan yang berkualitas,” kata Haedar.
Menurut Haedar, hidup berkualitas adalah hidup yang didedikasikan bagi kebaikan. “Hidup yang memiliki arti positif bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa, umat manusia serta lingkungan dengan melahirkan pikiran-pikiran dan amal-amal yang maslahat dan berkemajuan,” ujarnya.
Selama ini, kata Haedar, umat Islam banyak yang terpinggirkan terutama karena muslim sendiri belum mampu menjadi umat yang unggul dan mandiri. Sehingga belum memiliki daya tawar ketika berhadapan dengan umat dan bangsa lainnya.
“Kita lemah secara ekonomi dan pendidikan, sehingga kalah bersaing dengan golongan lain yang minoritas. Jika ingin kuat secara politik juga harus didukung dengan kekuatan ekonomi dan pendidikan,” urai Haedar.
Bidang ekonomi dan pendidikan dianggap Haedar sangat urgen untuk dibenahi dalam rangka memperbaiki kualitas umat. “Apalah artinya jumlah yang banyak maupun kebiasaan mobilisasi massa untuk unjuk kekuatan manakala tidak disertai dengan kekuatan kualitas di bidang ekonomi dan pendidikan. Bangsa maju dan modern itu tingkat ekonomi dan pendidikannya tinggi,” tutur Haedar.
“Alhamdulillah Muhammadiyah relatif lebih maju dalam pendidikan,” ujar Haedar. Tak berhenti di situ, Haedar mengingatkan semua, termasuk Muhammadiyah untuk tidak mudah berpuas diri. “Kini diperlukan kekuatan baru di bidang ekonomi. Aspek pendidikan pun harus terus ditingkatkan kualitasnya agar lebih unggul dan kompetitif. Maka, jangan berhenti beramal usaha yang produktif guna meraih kemajuan,” ujarnya.
Islam, ujar Haedar, mengajarkan pemeluknya untuk bertaqwa dan memikirkan masa depan. “Allah berfirman, dalam Quran Surat al-Hasyr ayat 18, yang artinya: wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan,” kata Haedar.
Terkait dengan perayaan tahun baru, Haedar mengatakan tentu tidak dilarang untuk bersuka cita merayakan pergantian tahun. Namun, sebaiknya dilakukan dengan tak berlebihan. “Tentu alamiah manakala manusia bergembira, dan tidak dilarang. Hal yang dilarang ialah sesuatu yang berlebihan, boros, sia-sia, dan larut dalam kegembiraan yang menjauhkan diri dari Tuhan,” ujar Haedar (Ribas).