YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menurut perhitungan Jaringan Peternak Muhammadiyah (JPM) DIY, membutuhkan 3.400 kambing setiap bulan. Potensi inilah yang mendasari Pembentukan JPM DIY.
Seperti halnya ide Kuntowijoyo, bahwa kedepan perlu juga dibentuk organisasi profesi di Muhammadiyah. Ternyata banyak anak muda Muhammadiyah yang bergelut dalam dunia peternakan, baik kambing,domba, sapi,perikanan dan unggas. Sehingga potensi memajukan ekonomi di bidang peternakan sangat dimungkinkan.
Dari dasar inilah Bidang Ekonomi Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DIY (PWPM DIY) dan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY (MEK PWM DIY) mengumpulkan anak-anak muda Muhammadiyah yang bergelut dalam dunia peternakan. Pada Kamis 2, Februari 2017, berkumpul 50 peternak muda Muhammadiyah di kediaman Arif Muhammmad di Minggiran, Mantrijeron Kota Yogyakarta untuk membuat jaringan petenak Muhammadiyah
Dalam pertemuan itu dibentuk susunan pengurus JPM DIY, dengan diketuai oleh Imam Abror, Wakil Ketua Ulinnuha, Sekretaris Fajrul dan Bendahara Abduh Zulfikah. JPM DIY membagi usaha peternakan menjadi 4 bidang, yaitu domba, kambing dan sapi, perikanan, unggas dan teknologi peternakan dan perikanan. Kepengurusan ini dibawah supervisi Latif Ajron dari PWPM DIY dan Jumarudin dari MEK PWM DIY.
Ketua PWPM DIY, Iwan Setiawan dalam sambutan pendirian JPM DIY berharap adanya JPM DIY dapat menjadi ajang peternak muda untuk menambah ilmu dan menambah jaringan persaudaraan. “JPM DIY juga implementasi dari Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah bahwa untuk mencapai tujuan-tujuan tertentuk maka perlunya dibentuk organisasi,” ujarnya (Iwan/Rbs).