YOGYAKARTA, Suara Muhammadiya-Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Tengah mengirimkan personilnya mengikuti uji kompetensi profesi penanggulangan bencana. Kegiatan ini diselenggarakan oleh LSP PB BNPB (Lembaga Sertifikasi Profesi Penanggulangan Bencana) bertempat di Tempat Uji Kompetensi (TUK) Pusdalops (Pusat Pengendali Operasi) BPBD DIY pada tanggal 20 – 22 Februari 2017.
Ketua MDMC Jateng, Naibul Umam menuturkan bahwa untuk meningkatkan profesionalisme relawan Muhammadiyah pihaknya mengirimkan dua orang anggota. “Yaitu saudara Muklis dari MDMC Cilacap dan Huda Khairun Nahar dari MDMC Magelang untuk mengikuti uji kompetensi kali ini. Masing-masing mengambil kompetensi sebagai koordinator kaji cepat dan koordinator data dan informasi,” tuturnya.
Umam juga menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk yang ketiga kalinya MDMC Jateng mengirimkan relawan mengikuti uji kompetensi. “Yang pertama awal tahun 2016 kami mengirim saudara Fathul Faruq (Kudus) dan dinyatakan kompeten sebagai koordinator operasi pencarian dan pertolongan. Yang kedua akhir tahun 2016 kami mengirimkan saudara Yocki Asmoro (Karanganyar) dan dinyatakan kompeten sebagai koordinator kaji cepat dan saudara Chairil Anam (Demak) yang dinyatakan kompeten sebagai koordinator shelter/hunian” kata Umam.
Menurut BNPB, pelaku penanggulangan bencana yang ideal adalah setiap orang yang memiliki profesionalitas (pengetahuan, keahlian/ketrampilan, dan sikap/perilaku), sehingga kinerjanya berkualitas dan akuntabel. Untuk mencapai kondisi ini diperlukan standar kompetensi kerja dan oleh sebab itu program pengembangan SDM berbasis kompetensi pada sektor penanggulangan bencana menjadi penting. Menjawab tantangan tersebut, BNPB telah membentuk LSP-PB yang bertugas melakukan uji kompetensi pelaku penanggulangan bencana. BNPB telah mengembangkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pada sektor Penanggulangan Bencana (SKKNI PB).
Muklis, salah satu relawan yang mengikuti uji kompetensi menyatakan bahwa memang perlu setiap relawan memiliki kompetensi bidang penanggulangan bencana karena ke depan. “Kita semua dituntut profesional dalam segala bidang pekerjaan. Setelah mengikuti uji kompetensi ini akhirnya kita mengetahui kapasitas pribadi sebagai relawan yang dituntut bisa menjalankan tugas sesuai standar kerja di bidang penanggulangan bencana”, imbuh pria yang sehari-hari bekerja di BMT ini.
Muklis juga berharap ke depan MDMC Jateng bisa mengirimkan sebanyak mungkin relawan Muhammadiyah mengikuti uji kompetensi ini. Selain bermanfaat untuk pribadi masing-masing juga bermanfaat bagi Muhammadiyah sehingga tugas-tugas penanggulangan bencana semakin berkemajuan. (MDMC Jateng/Naibul Umam)