• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Sabtu, Mei 24, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Sakit Dan Mati

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
27 Februari, 2017
in Ibrah
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Muhammadiyah Haedar Nashir Agama

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Dok SM

Share

Oleh: Haedar Nashir

Menurut sejumlah riwayat, Rasulullah sempat sakit beberapa hari sebelum beliau wafat. Nabi yang agung itu bahkan mengunjungi makam para syuhada Uhud, seolah isyarat ingin menyusul para pejuang Islam yang gagah berani itu. Rasul sempat berkata merindukan umatnya yang mempercayai kenabiannya dan mengikuti sunnahnya, tetapi mereka tidak menyaksikan dan berjumpa dengan dirinya.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Ketika Nabi wafat, para sahabat dan kaum muslimin duka luar biasa. Umar Ibn Khattab sempat berkata, “Barangsiapa yang mengatakan Rasulullah  telah wafat, maka au akan pancung kepalanya dengan pedangku ini. Nabi tidak wafat,  beliau hanya pergi untuk bertemu Tuhannya sebagaimana Musa pergi menemui Tuhannya”. Abu Bakar segera meredakan suasana, seraya berkata,  “Barangsiapa yang menyembah Muhammad maka Muhammad telah wafat, dan barangsiapa menyembah Allah maka Allah Maha Kekal”.

Sakit dan mati melekat dengan kehidupan manusia. Sejauh yang menyangkut sakit,  diperlukan ikhtiar untuk memperoleh kesembuhan plus senantiasa berdo’a dan sabar dalam menyikapinya. La basa thuhuru insya Allah, semoga tidak apa-apa dengan sakit itu jika Allah menghendaki, demikian tuntunan do’a Nabi. Banyak tuntunan do’a matsurah ketika sakit. Ikhtiar meraih kesembuhan harus dilakukan dengan optimal yang sesuai ilmu kedokteran dan yang dibenarkan ajaran Islam. Selebihnya bertawakal kepada Allah.

Umar bin Khattab belajar menysukuri sakit sebagai jalan untuk bermuhasabah diri. Artinya, ketika diberi sakit, selain ikhtiar dan do’a, belajarlah menerima dengan suasana hati yang sabar dan tidak banyak menyesali maupun meratapi. Siapapun manusia pernah merasakan sakit, sehingga sakit itu sesungguhnya sunatullah. Namun manusia diberi ilmu dan tuntunan hidup agar mencari jalan untuk kesembuhan dan tidak fatalis alias menerima tanpa usaha. Lebih dari itu ada batas qadha dan taqdir.

Demikian dengan kematian. Baik melalui jalan sakit maupun tidak, ajal kematian sudah dipatok Tuhan pasti terjadi pada manusia. Makhluk Tuhan yang lain pun memiliki ujung kematian. Namun manusia tidak ada yang tahu kapan ajal kematian itu tiba, hanya Nabi yang diberi isyarat atas kehendak dan kuasa Allah. Siapapun yang takut dan menjauhi kematian, pada akhirnya akan berjumpa dengan ajal mati, baik suka maupun terpaksa.

Allahu ‘alam, hanya Allah Yang Maha Mengetahui mati, sakit, dan segala apa yang terjadi pada seluruh makhluk-Nya di alam semesta ini.  Allah berfirman, “Setiap diri akan mati” (QS Ali Imran: 185). Ajal, sebagai batas usia terakhir yang menandai tibanya kematian, tidak dapat diawalkan maupun diakhirkan. Kematian tidak akan membedakan orang baik dan orang banyak dosa. Manusa sedigdaya Fir’aun pun akhirnya harus menembus kematian. Maka,  jangan merasa hebat dan lupa diri menjadi manusia, karena dia tidak akan mampu melewati batas kematian.

Bagi orang beriman, bukan sakit dan kematian yang harus ditakutkan. Tetapi bagaimana mengisi hidup agar bermakna dan memiliki bekal untuk kehidupan setelah mati di akhirat kelak. Sakit dan segala musibah harus dijalani dengan syukur, sabar, dan ikhtiar. Menyongsong kematian pun bagi setiap muslim harus disambut dengan bekal iman dan amal shaleh yang menyelamatkan kehidupan serta membawa hasanah fi-dunya wa al-akhirat.

Sabda Nabi, manusia suka terjebak pada sikap hubb al-dunya wa karahiyat al-maut. Gemar dengan segala kemegahan dunia dan takut dengan kematian. Dunia itu penting dan bermakna, tetapi tidak sedikit manusia terpedaya oleh permainan dunia. Tahta, harta, dan segala kesenangan duniawi tidak menjadikan manusia bertambah iman, syukur,  amal shaleh.  Malah sebaliknya menjadi takabur, larut, dan kufur nikmat. Akibatnya, hidup menjadi salah kaprah dan salah arah.

Rasulullah di ujung hayatnya ketika memberikan tausyiyah terakhir kepada para sahabat dan kaum muslim di masjid Nabawi, antara lain menyampaikan wejangan:  “Wahai manusia, dunia bukanlah pertemuan terakhir kalian denganku. Pertemuan kalian denganku adalah di telaga surga. Demi Allah seolah-olah aku melihatnya dari tempatku ini. Wahai manusia, demi Allah bukanlah kemiskinan yang aku takutkan atas kalian, tetapi yang kutakutkan dari kalian adalah dunia. Kalian berlomba-lomba pada dunia sebagaimana orang-orang sebelum kalian memperebutkannya. Maka, akhirnya dunia membinasakan kalian seperti ia telah membinasakan mereka”.

Tags: Matimuhammadiyahsakit
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
SD Muhita Jalin Kerjasama Dengan 2 Sekolah Luar Negeri

SD Muhita Jalin Kerjasama Dengan 2 Sekolah Luar Negeri

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In