SMK Muhammadiyah Lebaksiu Berikan Beasiswa Pendidikan Bagi Hafidz/Hafidzah

SMK Muhammadiyah Lebaksiu Berikan Beasiswa Pendidikan Bagi Hafidz/Hafidzah

TEGAL, Suara Muhammadiyah- SMK Muhammadiyah Lebaksiu Kabupaten Tegal, Jawa Tengah ( Famuba Mutu Lebaksiu) membuka program beasiswa bagi siswa SMP/ Mts yang akan melanjutkan pendidikan di SMK Muhammadiyah Lebaksiu dengan syarat minimal hafal 5 juz dalam Al Qur’ an.

“Bagi siswa yang melanjutkan ke SMK Famuba Mutu Lebaksiu tahun pelajaran 2017/2018 dan minimal hafal 5 juz Al Qur’an, maka mendapat beasiswa pendidikan selama 3 tahun penuh,” tutur Kepala Sekolah SMK Famuba Mutu, Andi Riswandi, Selasa (22/3).

Menurut Andi, program tersebut merupakan program unggulan sebagai langkah menuju sekolah unggulan di bidang tahfidz. “InsyaAllah program ini juga akan dilaunching pada malam syukuran Milad SMK Muhammadiyah Lebaksiu yang ke 9,” imbuhnya.

Program beasiswa ini, kata Andi, telah mendapat persetujuan dari Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Lebaksiu. Ia menghimbau kepada warga dan masyarakat Kabupaten Tegal dan sekitarnya untuk mengikuti program ini.

Sementara itu, PCM Lebaksiu yang membidangi Dikdasmen, Sabeni mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh adanya program beasiswa unggulan bagi hafidz/hafidzah yang dibuka oleh SMK Muhammadiyah Lebaksiu. Menurutnya, program ini mampu mendukung pedidikan karakter yang islami.

“Alhamdulillah Dikdasmen PCM Lebaksiu sangat mendukung program ini,” ujarnya.

Andi menambahkan, program beasiswa unggulan yang nantinya akan segera diresmikan ini mengajak anak agar lebih mencintai Al Qur’an sehingga nantinya para siswa dapat mengamalkan perilaku yang terkandung dalam Al Qur’an. Menurutnya, kebiasaan membaca Al Qur’an sudah dibiaskan sejak dini atau di sekolah, maka budaya tersebut nantinya akan terus terjaga.

“Dengan program tahfidz nantinya anak-anak diharapkan bukan saja sekedar membaca, tetapi membaca dengan benar juga mengetahui makna kandungn Al Qur’an serta bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari,” tandasnya (Hendra Apriyadi).

Exit mobile version