Tingkatkan Semangat Pimpinan dan Dosen, UMK Hadirkan Rektor UAD

Tingkatkan Semangat Pimpinan dan Dosen, UMK Hadirkan Rektor UAD

KENDARI, Suara Muhammadiyah- Sebagai upaya meningkatkan kualitas perguruan tinggi, Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) terus berbenah diri dalam peningkatan mutu akademik. Salah satu langkah yang ditempuh yakni dengan kegiatan pencerahan bagi seluruh pimpinan, dosen dan tenaga kependidikan UMK pada Senin, (3/4). Kegiatan bertajuk “Pencerahan Best Practise Pengembangan Perguruan Tinggi” ini menghadirkan Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Ketua BPH, Wakil Rektor, dan Dosen UMK ini juga dilakukan penandatanganan kerjasama (MOU) antara UMK dengan UAD.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMK Muhammad Nur mengaku pihaknya merasa diuntungkan dengan adanya kehadiran dosen hebat dari UAD tersebut. ia berharap, dengan adanya kegiatan pencerahan ini seluruh pimpinan, dosen tetap, dan tenaga kependidikan UMK bersatu padu demi mewujudkan kemajuan UMK mengingat banyaknya pesaing khususnya di Sulawesi Tenggara.

“Semua tahu bahwa UAD adalah salah satu kampus terbaik di Indonesia. Oleh karena itu, dengan adanya pencerahan ini, diharapkan semua pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan bersatu untuk kemajuan UMK,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UAD Kasiyarno mengatakan bahwa untuk menjadi perguruan tinggi yang maju, maka harus berani bermimpi yang setinggi-tingginya. Kendati demikian, ia menyebutkan bahwa harus tetap ada standar dalam mencapai mimpi-mimpi tersebut, yang termuat dalam naskah UU No 12/2012 tentang pendidikan tinggi.

“Menjadi perguruan tinggi yang maju, maka harus berani bermimpi yang setinggi-tingginya. Karena kalau tidak berani bermimpi, maka pasti akan ditinggalkan zaman. Namun tent tetap ada standar dalam mencapai mimpi itu,” terangnya.

Tak hanya itu, untuk mencapai perguruan tinggi yang bermutu, kata Kasiyarno, harus diawali dengan standar operasional. Menurutnya, semua harus punya standar sehinga visi misi dapat tercapai dengan baik. Dalam hal ini, ia menekankan beberapa point penting seperti adanya ukuran dalam berbuat dan bekerja, pentingnya kerja keras dalam mencapai mutu, serta cerdas, tuntas, berkualitas, ikhlas, sinergitas, mawas diri, sdan jujur dalam bekerja.

Kasiyarno menambahkan, Muhammadiyah sejak berdirinya tidak kalah dengan yang lain. Menurutnya, Muhammadiyah justru sudah sangat banyak berkontribusi terhadap bangsa Indonesia.

“Justru Muhammadiyah sudah sangat banyak berkontribusi terhadap bangsa ini, mulai dari pendidikan, kesehatan, sosial, dll. Sehingga tidak perlu khawatir dengan kapasitas sebagai tenaga yayasan,” tandasnya (Ahmad/ Yusri).

Exit mobile version