MALANG, Suara Muhammadiyah-Ide kreatif Millatul Hanifiyyah, mahasiswi program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendapat apresiasi luar biasa dari para social-preneurs Amerika Serikat. Gagasan Mila tentang pengembangan wirausaha berbasis edukasi warga lokal di kota Malang dan kota Batu, Jawa Timur, membuatnya diundang mempresentasikan karyanya bersama para pemuda dari 45 negara lainnya.
Di AS, Mila akan terlibat dalam The Global Engagement Summit (GES) yang akan berlangsung selama satu pekan, yaitu pada 9-16 April 2017. GES merupakan pertemuan internasional yang memiliki misi connecting student changemakers to maximize social impact, yaitu menghubungkan para mahasiswa pelopor perubahan dalam memaksimalkan dampak sosial.
Lantaran fokus pada topik-topik perubahan sosial, maka sebelum GES dimulai, semua calon peserta wajib menyetorkan ide yang cemerlang dalam merubah masyarakat yang ada di sekitar mereka. Di forum tersebut, Mila akan mempresentasikan rencananya dalam membangun dan mengembangkan wirausahawan di Kota Malang dan Kota Batu. Dalam proposalnya, Mila merencanakan akan mengedukasi mahasiswa dan warga lokal Kota Batu tentang wirausaha.
“Nama project yang akan saya presentasikan di AS adalah ‘preneursland’,” jelas mahasiswa semester IV itu. Planners Lands merupakan wadah yang disediakan untuk mengembangkan, membangun serta tempat berbagi ide dan tips tentang berwirausaha.
Tidak hanya mahasiswa saja yang menjadi target dari konsep preneursland ini, tapi penduduk lokal Kota Batu juga menjadi bagian dari program. Bahkan Mila sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah Kota Batu terkait pemberdayaan penduduk lokal yang termasuk dalam Usaha Kecil dan Menengah (UKM). “Saya sudah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Batu,” ungkap Milla saat ditemui.
Diskoperindag Kota Batu merespon positif niat baik Mila untuk memberdayakan penduduk lokal Kota Batu. Lebih konkritnya, setelah kembali dari AS nanti, Milla akan membentuk sebuah tim untuk merealisasikan program yang dipresentasikan di Northwestern University itu.
Di Amerika nanti, tidak hanya presentasi karya saja. Namun, setiap peserta juga diberikan bekal untuk merealisasikan rencananya di negara masing-masing. Ada juga konferensi, seminar, dan juga mentoring yang diberikan agar perencanaannya dapat lebih matang. “Mentoringnya dilakukan secara empat mata dengan para ahli. Ini merupakan bagian yang saya tunggu-tunggu, yaitu langsung mendapat arahan dari para expert di bidang socialpreneur,” imbuhnya (Humas UMM).