YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Dalam rangka meningkatkan kualitas dan semangat juang kader ‘Aisyiyah dan Nasyiatul ‘Aisyiyah, Majelis Pembinaan Kader (MPK) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta telah melaksanakan Kemah Kader pada awal April 2017, di Bumi Perkemahan Merapi Pakem Yogyakarta, yang diikuti oleh Majelis Pembinaan Kader ‘Aisyiyah Daerah dan Cabang se- Kota Yogyakarta serta Nasyiatul ‘Aisyiyah Cabang se- Kota Yogyakarta.
Proses perkaderan ‘Aisyiyah masih belum berjalan secara optimal, terutama Angkatan Muda Putri yang kurang tertarik dengan kegiatan ‘Aisyiyah seperti Baitul Arqam yang menjadi program utama Majelis Pembinaan Kader. Inilah yang melatar belakangi lahirnya gagasan Kemah Kader, guna menarik minat Angakatan Muda khususnya Nasyiatul ‘Aisyiyah agar antusias mengikuti kegiatan BA.
Kemah Kader merupakan bentuk Baitul Arqam Inovatif yang pelaksanaanya secara out door dengan tidur di tenda, acara di laksanakan ditempat terbuka dan di kemas secara kreatif. Tidak selamanya Baitul Arqam harus dilaksanakan secara konvensional, berada didalam gedung, mendengarkan parade pidato, berpindah dari satu ruang keruang lain. Ternyata eksperimen Kemah Kader sangat menarik minat anggota MPK dan NA Cabang se Kota Yogyakarta. Terbukti, target panitia dengan jumlah 75 peserta, meningkat menjadi 80 peserta yang terdiri dari 60 ‘Aisyiyah dan 20 NA.
Sebagaimana kurikulum Baitul Arqam, setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan ta’aruf. Malam hari nya diawali materi Ka’Aisyiyahan dengan narasumber Hj Eni Harjanti. Penjelasan tentang siapa kader ‘Aisyiyah, apa tugas kader dan betapa pentingnya perkaderan dalam suatu organisasi, sangat penting untuk di fahami dan disadari oleh semua kader ‘Aisyiyah. Trik-trik strategi perkaderan menjadi bekal untuk menggerakan ‘Aisyiyah agar lebih maju dan berkemajuan. Satu hal yang sangat penting dimiliki oleh seorang kader di samping kompetensi keilmuan dan berwawasan adalah kepribadian yang menarik atau berakhlakul Karimah yang merupakan hasil dari kualitas ibadah seseorang yang terpancar pada perilaku kehidupannya.
Materi kedua adalah Penguatan Idiologi yang disampaikan oleh H Musthofa MAg Dengan kelakar-kelakar segarnya, meskipun malam telah larut dan acara berada ditempat terbuka, Musthofa berhasil membuat peserta sangat antusias. Kata kunci agar kader-kader ‘Aisyiyah memiliki komitmen yang kuat dalam berjuang di ‘Aisyiyah adalah harus totalitas dalam berpasrah kepada Allah. Semua yang dilakukan benar-benar 100 % hanya untuk Allah. Itulah kunci kekuatan ideologi dalam ber ‘Aisyiyah atau ber Muhammadiyah.
Sebelum istirahat, peserta diajak keluar ke arena api unggun, menikmati indahnya malam yang dihiasi bintang-bintang sembari mentadaburi ciptaan dan Kebesaran Allah. Setelah sejenak ice briking, peserta telah siap mengikuti materi yang sangat penting yaitu FGD (Focus Group Discussion). Diskusi kelompok terarah yang anggotanya di acak antar Cabang dengan materi sharing tentang permasalahan perkaderan, sangat menarik dan menghasilakan solusi inspiratif untuk persoalan perkaderan di tingkat Cabang.
Pukul 24.00 WIB peserta baru istirahat, Jam 03.00 dini hari disepertiga akhir malam sudah berkumpul kembali di joglo untuk melaksanakan Qiyamul Lail, dilanjutkan sholat subuh dan mendengarkan Kultum dari peserta. Usai mendengarkan kutum, peserta berkelompok lagi untuk mengikuti acara Thoharatul Qulub.
Semua kelompok mendiskusikan kandungan ayat-ayat pilihan dengan sangat aktif dan dinamis. Banyak pengalaman inspiratif yang mencerahkan yang didapatkan dari kegiatan Thoharatul Qulub, sehingga alokasi waktu yang sudah ditentukan dirasa sangat kurang.
Kegiatan pagi Outbond kepemimpinan dengan materi permainan asah konsentrasi, kekompakan, kerjasama dan dilanjutkan dengan Tadabur Alam disekitar Bumi Merapi.
Dinamika selama pelaksanaan Kemah Kader, menunjukkan bahwa model Baitul Arqam dengan bentuk Kemah Kader sangat diminati, membahagiakan, tidak membosankan dan semua peserta aktif . Dengan Kemah Kader jati diri ‘Aisyiyah -“Perempuan Muslim yang Berkemajuan”- yang cerdas, kreatif, inovatif, inspiratif dan visioner tereksplor secara optimal (Rowiyah/Ketua MPK PDA Kota Yogyakarta)