ACEH SELATAN, Suara Muhammadiyah- Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-Labuhanhaji Raya Jum’at (5/5) resmi memiliki Lazismu Kantor Layanan Labuhanhaji Raya, yang terbentuk berdasarkan hasil musyawarah Majelis Muzakarah Muhammadiyah Labuhanhaji Raya, melalui SK Menteri Agama RI No. 457/2002 Tanggal 21 November 2002.
Dalam acara peresmian Kantor Lazismu yang berlokasi di Desa Tengah Kecamatan Labuhanhaji Aceh Selatan, turut hadir Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh Aslam Nor, Ketua LPCR Aceh, PD Muhammadiyah Aceh Selatan Arinal Farid, Ketua PD Muhammadiyah Abdya, dan Ketua MDMC Abdya.
Ketua Lazismu Labuhanhaji Raya Ashar Baharuddin dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagai program awal Lazismu Labuhanhaji Raya telah mencanangkan program 100 paket tas dan alat tulis sekolah. Selain itu juga penyaluran 20 sak beras kepada masyarakat yang layak menerimanya. “Paket tas dan alat tulis sekolah serta beras ini kita salurkan melalui lima Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-Labuhanhaji Raya,” lanjut Ketua Lazismu Labuhanhaji Raya.
Selain kepada lima Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-Labuhanhaji Raya paket tas dan alat tulis sekolah ini InsyaAllah juga akan diserahkan kepada anak-anak korban musibah kebakaran beberapa waktu lalu di Labuhanhaji beserta beberapa kotak pakaian layak pakai yang sangat dibutuhkan saat ini yang diserahkan langsung ke lokasi bencana.
“Selanjutnya untuk program jangka panjang berencana akan mendirikan Klinik Muhammadiyah yang berlokasi komplek kantor Lazismu, dengan sistem pembiayaan bagi pasien yang berobat bekerja sama dengan BPJS jika memungkinkan. Klinik ini akan menjadi Amal Usaha Muhammadiyah se-Labuhanhaji Raya,” lanjut Ashar Baharuddin penuh harapan.
Ketua PW Muhammadiyah Aceh Aslam Nor mengatakan sebelum lahir Lazismu di Aceh pada tahun 1997 telah dibentuk lembaga penghimpun dana dari zakat dan infaq dengan nama LAZIM. Namun, setelah tahun 2000-an Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi membentuk lembaga pengelolaan dana umat ini dengan nama Lazismu. Maka hingga saat ini berkembanglah Lazismu sebagai lembaga resmi pengelolaan zakat, infaq, dan sadaqah milik Muhammadiyah dari tingkat Pusat hingga ke Cabang-Cabang.
Muhammadiyah memiliki potensi yang sangat baik dalam mengelola harta umat, baik berupa zakat, infaq, dan sadaqah maupun harta wakaf dan hibah dari masyarakat. “Kepercayaan masyarakat terhadap Muhammadiyah masih sangat besar dalam mengelola dana umat, sehingga mampukah kita mempertanggung jawabkan kepercayaan ini kelak,” ungkap Ketua PWM Aceh dalam sambutannya.
Salah satu sebab kepercayaan masyarakat terhadap Muhammadiyah masih besar hingga saat ini karena ketika masyarakat menyerahkan hartanya lewat Muhammadiyah, harta tersebut tidak menjadi milik pengurus tetapi akan disalurkan kepada masyarakat kembali kepada yang berhak menerima dan dikelola dengan sebaiknya.
Lazismu Labuhanhaji Raya diharapkan akan mampu menjadi filantropi dalam mengelola dana umat sehingga kepercayaan masyarakat akan terus tumbuh untuk menyerahkan hartanya lewat Lazismu Labuhanhaji Raya.
Di akhir sambutannya Aslam Nor mengingatkan kepada hadirin yang hadir bahwa, “Sebuah konsekuensi kita ketika sudah berMuhammadiyah atau telah bergabung di Muhammadiyah maka yang paling penting adalah menyediakan waktu,” kata beliau menutup sambutannya.
Setelah acara peresmian kantor Lazismu, dilanjutkan mengunjungi Panti Asuhan Ibrahim Al-Khalil yang berada di Kampung Baru yang merupakan satu-satunya Panti Asuhan yang ada di Labuhanhaji (Anhar).