PURWOREJO, Suara Muhammadiyah- Dalam rangka mengasah kompetensi dan meningkatkan pemahaman akan keterampilan penataan kuliner, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat-Komisariat Universitas Muhammadiyah Purworejo bersama Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah menggelar Kajian Curhat dan Tips Kita (Kajian Cantik) dengan spesifikasi pelatihan Garnish pada Minggu (30/4).
Kegiatan yang digelar di Ruang Seminar Kampus Timur Universitas Muhammadiyah Purworejo ini diikuti oleh sekitar 150 peserta meliputi mahasiswi, dosen perempuan, dan masyarakat umum. Kegiatan ini dipandu oleh mahasiswi PGSD UM Purworejo di antaranya Widiana Lestari, Dea Rizky Saputri, Fahniar Eka Noviyanti, dan Sofiana Hikmah. Dijelaskannya bahwa keterampilan garnish adalah keterampilan menghias makanan agar makanan yang dihidangkan memiliki tampilan yang menarik sekaligus dapat dikonsumsi. Pelatihan dilakukan dengan pemaparan terkait definisi, tujuan, dan fungsi garnish tersebut yang dilanjutkan dengan praktek sesuai kreativitas masing-masing.
“Tujuan dari disampaikannya materi ini adalah untuk mengasah kreativitas dan membekali peserta kajian dengan keterampilan yang diharapkan dapat bermanfaat kelak. Dalam pelatihan garnish kali ini bahan yang dikreasikan yaitu terdiri dari sayuran seperti wortel, tomat, mentimun, selada, seledri, dan cabai dengan sajian utamanya nasi kuning,” ujar Sofiana Hikmah.
Sementara itu, Pimpinan Komisariat IMM Sussy Permatasari menjelaskan bahwa penyelenggaraan kajian cantik ini telah memasuki tahun keempat. Adapun tema yang dibahas meliputi tema-tema seperti Motivasi Menembus Keterbatasan, Istiqomahkan Hijrahku, Kelas Merajut, Pacaran Ogah Nikah Ayuk, Outbond, Perilaku Arif dalam Bersosmed, Teladan Kartini Masa Kini, Keterampilan Garnish, Bertemu Kembali dengan Ramadhan dan Mencontoh Rasulullah dalam beribadah Ramadhan.
“Materi-materi yang dibedah tidak saja terkait keagamaan bagi perempuan yang telah berumah tangga tetapi juga menyentuh bagi yang belum menikah. Hal inilah yang membuat penasaran dan keunggulan sendiri yang membuat ketertarikan peserta yang dari pekan ke pekan semakin bertambah,” terangnya.
Sekretaris Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Purworejo, Diar Astuti Fistiyorini menekankan bahwa program kajian cantik ini merupakan bentuk pendekatan sarana dakwah komunitas yang menarik, bermakna, dan mengena.
“Forum kolaboratif ini merupakan ikhtiar bersama menghadirkan kajian yang lebih menarik dan inovatif bagi audien yang kebanyakan pesertanya mahasiswi. Sehingga yang disajikan sangat dekat dengan keperempuanan dengan diri mereka sendiri. Semoga dapat selalu istiqomah terlaksana di setiap tahun dengan inovasi dan kreasinya serta bermanfaat bagi pesertanya,” pungkasnya.