MELBOURNE, Suara Muhammadiyah-Setelah melakukan penjajakan lahan pembangunan Muhammadiyah Australia Islamic School (MAIS) selama kurang lebih 2 tahun, Muhammadiyah Australia akhirnya melakukan penandatanganan akta jual beli lahan di Narre Warren East, Melbourne pada Kamis (25/5). Lahan seluas 10 hektar ini akan digunakan untuk pendirian MAIS.
Penandatanganan yang dilakukan oleh Ketua PCIM Australia New Zealand (ANZ) Muhammed Edwars dan sekretaris PCIM, Teuku Nanta Seutia ini dihadiri oleh pengurus Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah dan Aisyiyah (PCIM/PCIA) Australia New Zealand (ANZ).
“Proses pencarian tanah ini memakan waktu lebih dari 2 tahun karena ketatnya peraturan di Australia untuk tanah yang bisa dijadikan sekolah,” tutur Edwars.
Edwars juga memaparkan sejumlah kendala yang kerap dihadapi saat penjajagan lahan tersebut. Terkadang masalah harga yang terlalu tinggi padahal telah memenuhi semua persyaratan dan berada dekat dengan komunitas muslim di Melbourne. Ataupun sebaliknya, terkadang tanah yang terjangkau harganya namun tidak memenuhi persyaratan untuk dijadikan sekolah.
“Itulah sebabnya pembelian tanah ini merupakan tonggak sejarah yang sangat signifikan untuk bagi warga Muhammadiyah yang sudah bekerja keras selama tiga tahun terakhir ini,” lanjur Edwars.
Salah satu ide pendirian MAIS telah disepakati dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yaitu sebagai ‘laboratory school’. Sebagai agen perubahan tidak hanya untuk masyarakat muslim di Australia, tapi juga untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah di Indonesia.
“Melalui program pertukaran siswa dan guru ini MAIS berharap bisa menularkan visinya mengubah arah pendidikan di Indonesia untuk menyiapkan generasi yang tidak hanya mempunyai akidah dan akhlaq yang baik tetapi juga siap bertarung menghadapi tantangan zaman,” tandas Edwars. (Muhalim)