SEMARANG, Suara Muhammadiyah- Dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas, SMK Muhammadiyah Lebaksiu Kabupaten Tegal bersama SMA/MA/SMK Muhammadiyah se-Jawa Tengah mengadakan kerjasama dengan Dongseo University Korea Selatan. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan MoU oleh pihak Dongseo University Korea Selatan bersama dengan SMK Muhammadiyah Lebaksiu dan puluhan SMA/MA/SMK Muhammadiyah se-Jawa Tengah pada Senin (29/5) di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unimus, Masrukhi mengungkapkan bahwa terselenggaranya kegiatan ini atas kerjasama MKKS SMK Muhammadiyah Jawa Tengah melalui Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah. Ia juga menuturkan bahwa pihaknya juga telah melakukan kerjasama dengan Dongseo University Korea Selatan sebagai mitra dalam hal keilmuan dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan keilmuan.
“Alhamdulillah, Unimus sudah melakukan kerjasama dengan Dongseo University Korea Selatan, dan alhamdulillah kerjasama ini juga dilanjutkan oleh MKKS SMK Muhammadiyah Jawa Tengah,” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala SMK Muhammadiyah Lebaksiu Andi Riswandi menuturkan bahwa penandatanganan kerjasama dengan Dongseo University Korea Selatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas dalam pengembangan sekolah. Menurutnya, salah satu isi MoU tersebut di antaranya adalah pertukaran pelajar, kerjasama dalam hal pengembangan mutu dan kualitas tenaga pendidik, serta beasiswa unggulan untuk para pelajar yang akan melanjutkan studi di Korea Selatan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Unimus dan Majelis Dikdasmen PWM Jateng yang telah memberikan kesempatan untuk mengadakan MoU dengan Dongseo University Korea Selatan,” ujarnya.
Tak hanya itu, Andi juga memberikan apresiasi yang baik kepada sekolah Muhammadiyah di Jawa Tengah yang telah bersemangat untuk mengembangkan sekolah Muhammadiyah.
“Saya berharap setelah penandatanganan ini dilaksanakan, sekolah Muhammadiyah bisa terus berinovasi baru dalam hal mutu dan kualitas di bidang pendidikan,” tandasnya (Hendra Apriyadi).