YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Rencana Muhammadiyah mendirikan museum akan segera terwujud. Pembangunan dan pengelolaan Museum yang akan menyuguhkan berbagai macam informasi dan sejarah Persyarikatan Muhammadiyah sejak awal berdirinya ini oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah diamanatkan kepada Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
“Rencana awal, museum akan hadir di Kantor Pusat PP Dahlan. Tapi setelah ditinjau tidak memungkinkan. Banyak yang berminat, tapi PP Muhammadiyah menghendaki diamanatkan ke UAD. Isinya nanti tentang perjuangan Muhammadiyah dari awal hingga hingga prospek kedepannya seperti apa. Dan insyaAllah akan ditampilkan tidak seperti museum pada umumnya,” tutur Rektor UAD, Kasiyarno, Selasa (6/6).
Disampaikan Kasiyarno bahwa peletakan batu pertama pembangunan museum rencananya akan dilaksanakan pada akhir bulan Desember atau awal Januari mendatang bertepatan dengan peresmian Gedung Baru UAD di Kampus Terpadunya Kawasan Ringroad Selatan, Banguntapan Bantul.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Rektor I UAD yang merupakan Ketua MPI PP Muhammadiyah, Muchlas menuturkan bahwa pencanangan museum Muhammadiyah tersebut akan diawali dengan penyelenggaraan lomba desain dan pengkajian terkait museum.
“Sementara ini di tahun 2017 kita akan menyelenggarakan lomba desain dan kajian yang harus selesai di akhir tahun 2017. Jadi belum ada pembangunan selama tahun 2017. Tahun 2018 diadakan penentuan dari kontraktor dan dimulai pembangunan. Ditargetkan tahun 2019 sudah jadi,” paparnya.
Menurut Muchlas, museum Muhammadiyah ini nantinya akan digunakan untuk eksplorasi informasi terkait dengan perjalanan Muhammadiyah serta mendeskripsikan tentang gerakan Muhammadiyah dari masa ke masa. Tak hanya itu, museum Muhammadiyah yang akan mengadopsi museum milik Google ini direncanakan menjadi ruang unjuk aktivitas utama persyarikatan dengan menonjolkan identitas dari Muhammadiyah di bidang pendidikan, sosial, kesehatan, serta dakwah.
“Muhammadiyah itu miskin artefak, tapi kaya informasi. Sehingga isinya nanti tidak hanya artefak, tapi ada semacam kaleidoskop yang melibatkan semua gerakan Muhammadiyah dan perjalanannya. Luasya mungkin 8000 meter persegi di sebelah timur Masjid Kampus UAD. Kita juga sudah menerima beberapa artefak, termasuk mobil AR Fachruddin,” ujarnya (Yusri).