PAREPARE, Suara Muhammadiyah- Bertempat di Kampus Universitas Muhammadiyah Parepare, Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Pelatihan Jurnalistik dan Pengelolaan Database Nasional pada Jumat-Minggu (28/30/7). Dalam kegiatan bertajuk “Transformasi Dakwah Progresif di Era Digital” ini rencananya juga akan digelar Deklarasi Gerakan Jurnalistik Online Sehat pada Minggu (30/7).
Sebagai bagian dari rangkaian agenda penutupan Pelatihan Jurnalistik Online dan Pengelolaan Database Nasional, kegiatan deklarasi ini akan diikuti oleh sekitar 140 pewarta berita dari kalangan internal Muhammadiyah dari berbagai daerah di Indonesia seperti MPI Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sulawesi Selatan, serta MPI dari sejumlah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) antara lain Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimanatan Utara, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Deklarasi Gerakan Jurnalistik Online Sehat ini merupakan tindak lanjut atas keresahan Muhammadiyah dalam menyikapi perkembangan dan fenomena munculnya praktik jurnalistik daring yang mengabaikan etika dan tata krama kesopanan. Hal ini mengingat semakin banyak beredarnya berita bermuatan hasutan serta cenderung menyebarkan kebencian dan fitnah di masyarakat. Demikian disampaikan Penggagas Deklarasi, La Ode Arwah Rahman.
“Karena itulah Muhammadiyah perlu mendeklarasikan diri untuk menolak serta melawan segala praktik jurnalistik yang mengabaikan etika, norma kesopanan, serta dengan sengaja melakukan framing, konstruksi fakta yang ditujukan untuk kepentingan kelompok atau golongan tertentu,” jelasnya.
Nantinya, kata La Ode, Deklarasi Gerakan Jurnalistik Online Sehat ini akan diisi pembacaan pernyataan sikap dari utusan masing-masing daerah serta kegiatan tanda tangan massal sebagai bentuk dukungan terhadap praktik jurnalistik online sehat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua MPI PWM Sulawesi Selatan, Hadisaputra menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik rencana deklarasai tersebut. Menurutnya, pelatihan jurnalistik yang diadakan oleh PP Muhammadiyah di Parepare ini merupakan momentum yang tepat untuk mendeklarasikan gerakan tersebut mengingat hadirnya para pegiat jurnalistik dan kader-kader Muhammadiyah dari berbagai daerah khususnya se-Kawasan Timur Indonesia.
“Muhammadiyah memang telah lama resah atas maraknya berita palsu yang berpotensi merusak persatuan bangsa dan membodohi masyarakat. Oleh karenanya, Muhammadiyah harus terus menerus menggalakkan dakwah alternatif yang progresif dengan memanfaatkan teknologi informasi, salah satunya dengan pemanfaatan portal-portal berita milik persyarikatan atau yang dikelola oleh kader Muhammadiyah,” tuturnya (Hasrul/ Yusri).