TEGAL, Suara Muhammadiyah- Sejumlah peserta didik SMK Muhammadiyah Lebaksiu, Kabupaten Tegal yang merupakan penggiat Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dari kelas X-XI bersama-sama menggiatkan ekstrakurikuler menulis dan apresiasi karya sastra berupa pembelajaran menulis fiksi maupun non fiksi.
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan setiap hari Kamis pukul 16.00-17.00 di Perpustakaan Sekolah ini bertujuan untuk mengembangkan dan menumbuhkan minat budaya membaca dan menulis, serta menambah wawasan pengetahuan.
Pembina GLS SMK Muhammadiyah Lebaksiu, Hendra Apriyadi menjelaskan bahwa GLS merupakan bagian dari Pendidikan Penguatan Karakter (PPK) karena gerakan ini dinilai dapat menumbuh kembangkan pola pikir peserta didik khususnya dalam bidang budaya membaca dan menulis. Oleh karenanya, dengan menggiatkan ekstrakurikuler GLS ini maka akan terciptanya pelajar yang memiliki inovasi baru dalam hal gaya belajar.
“Sebagai seorang guru tentunya harus berupaya mendorong dan memberikan semangat kepada peserta didik terus menghasilkan produk kreatif berupa karya nyata,” imbuhnya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Ekskul GLS SMK Muhammadiyah Lebaksiu Pranita Indri mengungkapkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler GLS ini akan mempermudah siswa untuk berkarya khususnya di bidang menulis fiksi dan non fiksi. Tak hanya itu, kegiatan ini juga bisa digunakan sebagai ajang dan forum diskusi.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini saya selaku pelajar bisa terus menumbuhkan Gerakan Literasi Sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Lebaksiu Andi Riswandi memaparkan bahwa GLS ini merupakan program unggulan yang sedang dikembangkan oleh guru Bahasa Indonesia di sekolahnya. Ia berharap, melalui GLS ini nantinya dapat terwujud siswa yang terampil, mampu berinovasi, kreatif, serta bisa menerapkan budi pekerti sehingga menimbulkan kesadaran dan kebiasaan siswa terhadap membaca.
“Ekstrakurikuler GLS ini nantinya akan membuat siswa mampu untuk belajar mandiri, serta dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa dan daya pikir para siswa dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu,” pungkasnya (Hendra Apriyadi).