• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Kamis, Desember 18, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Muhammadiyah Sarankan Presiden Segera Terbitkan Perpres Sikapi Polemik Program Pendidikan Karakter

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
9 Agustus, 2017
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Prof Dr Abdul Mu'ti

Prof Dr Abdul Mu'ti, MEd Dok SM

Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyarankan Presiden Joko Widodo segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait dengan Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Selain untuk memperkuat Permendikbud nomor 23 tahun 2017, Perpres ini diharapkan juga bisa menyudahi polemik.

“Agar polemik tentang sekolah 5 hari tidak berlarut-larut, maka presiden hendaknya segera menerbitkan Perpres tentang penguatan pendidikan karakter melalui sekolah 5 hari,” kata Abdul Mu’ti, Selasa (8/8/2017). Presiden juga diminta untuk segera mengundang beberapa kementerian terkait guna membahas rancangan Perpres. “Presiden bisa segera mengundang kementerian terkait. Jika dibiarkan berlarut- larut, dikhawatirkan dapat menimbulkan ketegangan di masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Menurutnya, agak berlebihan jika penerapan 5 hari sekolah dinilai mengancam keberadaan madrasah diniyah. Menurutnya, kebijakan 5 hari sekolah adalah kebijakan strategis dalam memperkuat pendidikan karakter. Oleh sebab itu PP Muhammadiyah mendukung kebijakan yang dikeluarkan mendikbud tersebut.

“Sejak awal Muhammadiyah mendukung sepenuhnya kebijakan sekolah 5 hari yang akan diberlakukan oleh pemerintah. Hal ini dilakukan karena untuk kepentingan strategis memperkuat pendidikan karakter,” ujar Mu’ti.

Guna mendukung program PPK, PP Muhammadiyah menginstruksikan semua lembaga pendidikan yang dikelola Muhammadiyah untuk menyesuaikan dengan aturan tersebut. Penyesuaian dilakukan dari sekolah umum hingga madrasah diniyah.

“Muhammadiyah melihat ada pihak tertentu yang mempolitisasi kebijakan sekolah lima hari. Agak berlebihan jika ada pihak-pihak yang terlalu mengkhawatirkan pelaksanaan sekolah lima hari akan mematikan madrasah diniyah,” ulasnya.

Sebelumnya, Kemdikbud menyatakan bahwa implementasi PPK menitikberatkan pada lima nilai utama, yaitu religius, nasionalis, gotong royong, mandiri, dan integritas. Penerapan itu disesuaikan dengan pengaturan hari sekolah melalui Permendikbud nomor 23 tahun 2017.

Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan bahwa penguatan karakter tersebut tidak berarti siswa akan belajar selama delapan jam di kelas. Namun, siswa akan didorong melakukan aktivitas positif yang menumbuhkan budi pekerti serta keterampilan abad 21. Tak hanya di sekolah, tetapi juga di lingkungan seperti surau, masjid, gereja, pura, lapangan, museum, taman budaya, sanggar seni, dan tempat-tempat lainnya dapat menjadi sumber belajar.

“Proporsinya lebih banyak ke pembentukan karakter, sekitar 70 persen dan pengetahuan 30 persen,” kata Mendikbud. Guru wajib mengetahui dan memastikan di mana dan bagaimana siswanya mengikuti pelajaran agama sebagai bagian dari penguatan nilai relijiusitas. Guru wajib memantau siswanya agar terhindar dari pengajaran sesat atau yang mengarah kepada sikap radikal dan intoleransi.

Kekhawatiran sebagian pihak bahwa kebijakan ini dapat menggerus adanya madrasah diniyah dinilai Mendikbud tidak beralasan. Sebab, justru dengan semakin banyak waktu siswa belajar, maka madrasah diniyah dapat diintegrasikan dengan pembentukan karakter. Madrasah diniyah justru diuntungkan karena akan dijadikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat bersinergi dengan sekolah dalam menguatkan nilai karakter religius. Dalam program PPK, pendidikan memberikan porsi yang seimbang pada tri pusat pendidikan, yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat. Pendidikan madin mencakup salah satu item dalam pendidikan berbasis masyarakat. (Ribas)

Tags: Abdul Mu'timuhammadiyahPenguatan Pendidikan Karakter
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Tafsir: Muhammadiyah Berkemajuan Menyesuaikan Perkembangan Zaman

Tafsir: Muhammadiyah Berkemajuan Menyesuaikan Perkembangan Zaman

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In