SURABAYA, Suara Muhammadiyah– Mengangkat tema ‘Gerakan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, Pilar Kemakmuran Bangsa’ Tanwir I Aisyiyah akan digelar esok hari, Jum’at (19/1). Tanwir I Aisyiyah yang dilaksanakan di kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) akan dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Sejumlah rentetan kegiatan pendukung Tanwir, di antaranya seminar Pra Tanwir bertema ‘Keluarga Berkemajuan Pijakan Bangsa Berkeadaban’ yang juga dihadiri oleh Mendikbud Muhadjir Effendi, telah digelar pada Kamis, (18/1) di gedung at-Tauhid Tower UM Surabaya.
Terkait tema, Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini mengatakan bahwa perlu adanya usaha massif dalam menggerakkan ekonomi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan penguatan ekonomi masih jadi kebutuhan urgent, melihat tingkat kemiskinan menurut BPS di tahun 2017 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Di samping itu, kesenjangan ekonomi juga masih menjadi permasalahan serius dalam masyarakat. “Ada 27 juta warga Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan,” sebut Noordjannah dalam Press Conference di UM Surabaya, Kamis (18/1).
Perempuan sendiri menurut Noordjannah memiliki potensi luar biasa dalam memajukan perekonomian baik dalam entitas terkecil yaitu keluarga hingga bangsa. Kemandirian perempuan, terangnya, bukan hanya akan berdampak kepada dirinya namun juga keluarga.
“Perempuan memiliki potensi luar biasa dan mampu menyelessaikan permasalahan ekonomi di keluarganya dengan arif,” lanjutnya.
Menurut Noordjannah, upaya-upaya peningkatan kapasitan ekonomi perempuan yang telah dilakukan Aisyiyah selama ini telah menunjukkan perkembangan. Salah satunya melalui Program BUEKA, Aisyiyah telah mampu menggerakkan kelompok-kelompok ekonomi kecil di sejumlah daerah secara optimal. Upaya pendampingan pun diperkuat dengan adanya sekolah Wirausaha milik Aisyiyah atau SWA yang bukan bukan hanya meningkatkan kapasitas melalui teori namun juga pendampingan secara langsung dan bertahap.
“Berdasarkan pemetaan yang kami lakukan beberapa waktu lalu, Bueka cukup menggembirakan. Lembaga keuangan mikro tumbuh baik, baik yang konvensional ataupun syariah. Melalui SWA kita melakukan pendampingan penguatan kewirausahaan.”
Segala upaya penguatan ekonomi yang telah dilakukan Aisyiyah terang Noordjannah akan didukung dengan sinergitas dengan lembaga-lembaga pemerintah. Dalam tanwir Aisyiyah sendiri akan dilakukan MoU dengan Kementerian Koperasi dan Kementerian Agama.
“Tentunya, upaya-upaya peningkatan ekonomi Aisyiyah akan didampingi dengan pengkajian kebijakan ekonomi yang berpihak. Dan ini akan kami jadi gerakan nasional agar kesadaran ekonomi jadi fokus utama. Di samping, Penguatan kepemimpinan di daerah menjadi ujung tombak untuk menguatkan ekonomi perempuan,” tukas Noordjannah.
Kedatangan Wapres JK dalam Tanwir Aisyiyah yang akan dihadiri oleh 450 peserta ini memiliki arti tersendiri bagi Aisyiyah. Dalam kesempatan terpisah, Noordjannah mengatakan bahwa Wapres JK menaruh perhatian besar terhadap pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh Aisyiyah.
Selain Wapres JK, sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah lainnya pun dijadwalkan akan hadir dalam Tanwir I Aisyiyah. Di antaranya Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Rini Soemarno, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspa Yoga, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, serta Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. (Th)