• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Senin, Mei 12, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Aktualisasi Ideologi Tajdid

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
13 Februari, 2018
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Aktualisasi Ideologi Tajdid
Share

NGANJUK, Suara Muhammadiyah-Ideologi tajdid Muhammadiyah mengandung bayak nilai dan karakter yang dapat dijadikan prinsip berprilaku sosial, politik, berbudaya maupun beragama bagi warga Muhammadiyah.

Hal itu disampaikan, Ustadz  Sholihul Huda, MFilI, Dosen Studi Agama-Agama Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) dalam Pengajian Fajar Mubarak Majelis Tabligh PDM Ngajuk, Ahad, (11/2) di Halaman SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Di hadapan 300 Jamaah, Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM Jawa Timur (Jatim) ini, dia menyampaikan cara menyikapi persoalan-persoalan yang sedang hangat di masyatakat.

Seperti, lanjutnya, masifnya berita hoax, penggunan internet sayiat (negatif) daripada internet hasanah (positif) serta  jelang pelaksanan pilkada di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Jawa Timur dalam waktu dekat ini.

Persoalan-persoalan tersebut, banyak peserta jamaah yang bertanya terkait bagaimna sikap persyarikatan dalam menghadapi hajatan politik itu.

Dalam pemaparannya, ustadz Sholikh menjelaskan bagaimana sikap politik warga Muhammadiyah.

Menurutnya, ada tiga model sikap politik bagi warga Muhammadiyah menyikapi Pilkada.

Pertama, Sikap Apatis-Apolitik. Yaitu sikap politik yang menggangap pilkada tidak penting bagi Muhammadiyah. Muhammadiyah sudah cukup mandiri, kuat dan besar dengan jaringang organisasi dan AUM yang ribuan. Mereka berpandangan keberadaan muhammadiyh tnpa pemerintah sdh bisa hidup selama ini, jadi siapapun pemimpin pemerintah tidak mempengaruhi posisi kemandirian AUM. Sehingga Pilkada tidak terlalu menarik dan penting.

Kedua, Muhammadiyah No – Warganya Yes Politik. Yaitu model sikap politik yang berfikiran Muhammadiyah secara organisasi haram berpolitik praktis dalam hal dukung mendukung calon dalam pilkada, karena Muhammadiyah adalah organisasi dakwah bukan organisasi politik partisan seperti parpol. Tetapi bagi warganya bebas menentukan pilihan politiknya sesuai kecenderungan dan kedekatan masing-masing dengn para calon dalam pilkada, sebagai Hak dari kebebasan berpendapt dan berserikat yang di jamin UU.

Ketiga, Muhammadiyah Politik. Yaitu model sikap politik yang berpikiran muhammadiyah harus berani mengambil sikap politik secara tegas dalam pilkada. Artinya Muhammadiyah harus berani menentukan pilihan kepada calon pemimpin dalam pilkada sebagai ijtihad dan tanggung jawab moral di masyarakat. Sehingga dengan pilihan tersebut diharapkn mendaptakn pemimpin yang baik dan benar, sehingga muhammadiyah tidak dapat dipersalahkan apabila dalam proses pilkada menghasilkan pemimpin yang fasiq atau tuna sosial dan akhlaq. Hal ini sebagaimana tercantum dalam stempel Muhammadyah, “baldatun thoyibatun warabbun ghafur”.

Untuk mewujudkan cita-cita itu, maka diperlukan sosok pemimpan yang baik sebagaimana dalam kaidah fiqih: “tassharuf al imam ‘ala ra’iyathi manuthun bil maslahah” (kebijakan seorang pemimpin harus berorientasi pada kemashlahtan rakyatnya). Sehingga menjadi sangat penting bagi Muhammadiyah untuk menentukan dan memberikan arahan secara jelas bagi warganya dalam mrnyikapi pilkada.

Menurut Sholikh, dalam semua pilihan sikap politik Muhammadyah,  pasti ada konsekuensi,  plus-minus dari semua pilihan sikap tersebut,  yang penting semua warga Muhammadiyah tetap menjaga ukhuwah dan perseduluran sosial dan spiritual di Muhammadiyah. (ed-ribas)

Tags: IdeologimuhammadiyahTajdid
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Serunya Kelas Inspirasi, 72 Orang Tua Berbagi di SDM 1 Ketelan Surakarta

Serunya Kelas Inspirasi, 72 Orang Tua Berbagi di SDM 1 Ketelan Surakarta

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In