• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Mei 20, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Indonesia Harus Tingkatkan Jumlah Ilmuan dan Peneliti di Bidang Teknologi

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
29 Maret, 2018
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
1
Indonesia Harus Tingkatkan Jumlah Ilmuan dan Peneliti di Bidang Teknologi
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Dua puluh tahun ke depan percepatan perubahan teknologi akan sama dengan perubahan yang terjadi dari tiga ratus tahun yang lalu. Selain itu, kompetisi global akan semakin ketat dengan berbasis ilmu pengetahuan, sains, teknologi dan inovasi.

Hal tersebut disampaikan oleh peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr Muhammad Rifqie Muna MDefstud dalam Kuliah Umum bertajuk “Contemporary global security issues in the era of new techologies” di Gedung Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (23/02). Kuliah umum ini diselenggarakan oleh Magister Ilmu Hubungan Internasional (HI) Program Pascasarjana UMY.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Menurut Rifqie jumlah ilmuan dan researcher Indonesia dalam bidang teknologi masih sangat kecil. “Perhatian negara untuk RnD (research and development) sains masih sekitar 0,05%, sementara negara-negara lain bisa mencapai 1,5% dari GDP, kemudian ada juga yang mencapai 4%,” urainya.

Baca juga : Revolusi Industri 4.0, Muhammadiyah perlu Proses Akselerasi

Lebih lanjut lagi, alumni HI UMY tersebut mengingatkan bahwa tanpa menguasai teknologi, Indonesia yang penduduknya besar hanya akan menjadi market. “Karena kita tak cukup punya saintis, kita tak cukup punya teknologi yang mampu memproduksi sistem teknologi,” tambahnya.

Solusi agar Indonesia dapat berkompetisi di kancah global menurut Rifqie adalah dengan mendidik dan memperbanyak jumlah anak bangsa yang belajar sains dan teknologi. “Alih teknologi hanya bisa dilakukan jika kita menginventasikan orang-orang muda kita untuk belajar teknologi,” terang Rifqie yang saat ini tengah merintis lembaga Research and Observation Tecnology and Society (ROOTS).

Selain itu, ia menambahkan, bahwa ada yang mengatakan Indonesia sebagai swing state dan ikut menentukan pada tingkat internasional. Saat ini PBB sedang membahas UN Convention of Protecting Marine by Diversity Beyond National Jurisdiction, di mana Indonesia memiliki nilai (kearifan) dan menonjol sebagai negara kepulauan (archipelago). Sehingga orang tidak akan semaunya sendiri merusak laut. “Kita promosikan itu,” tandas Rifqie.(qq)

Tags: muhammadiyahTechnologyUMY
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Buku ‘Ahmad Syafii Maarif Sebagai Seorang Jurnalis’ Diluncurkan

Buku ‘Ahmad Syafii Maarif Sebagai Seorang Jurnalis’ Diluncurkan

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In