SURAKARTA, Suara Muhammadiyah- Songsong Rapat Kerja Nasional (Rakornas), Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah gelar Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Nyai Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), pada sabtu (10/3).
Fokus pada bidang pertanian, MPM PP Muhammadiyah selengarakan acara bersama dengan MPM Solo Raya, beberapa perwakilan MPM dari Jateng, dan dari MPM DIY. Mengambil tema khusus “Membangun Paradigma Baru Petani.” Pembahasan pada FGD ini sebagai pengkayaan materi dalam Rakornas yang akan diselengarakan pada 16-18 Maret, “Diselengarakannya FGD adalah sebagai tahap keselarasan dan pemanasan menuju Rakornas nanti,” ujar Budi Nugroho, wakil ketua MPM PP Muhammadiyah.
Hadir sebagai pembuka, bendahara PP Muhammadiyah Marpuji Ali menyampaikan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi besar tidak akan pernah lepas atau terhindar dari kritik. Akan tetapi Muhammadiyah memiliki cara yang elegan dalam menjawab segala kritik yang dialamatkan kepada Muhammadiyah. Marpuji mencontohkan kritik yang didapatkan akhir-akhir ini. Yaitu sebuah pertanyaan, “Apakah Muhammadiyah masih kosisten dengan garis yang telah dibuat oleh KH Ahmad Dahlan,” tambahnya.
Banyaknya kritik yang dialamatkan ke Muhammadiyah, tidak perlu menjawab dengsan banyak ucapan. Akan tetapi menjawab segala kritikan itu dengan perbuatan nyata atau amal. “Hal ini yang menjadi salah satu kuncii kesuksesan Muhammadiyah selama ini.” Jelas Marpuji.
Marpuji berharap kedepannya, program yang telah digulirkan oleh MPM PP yang telah mencapai daerah-daerah tidak ‘mandek’, akan tetapi bisa disambung oleh MPM di tingkat daerah tersebut. Terakhir dia berpesan untuk selalu menikmati jalan perjuangan, “Berjuang adalah cara menikmati apa yang dilakukan,” tutupnya. (A’n)