BANJARNEGARA, Suara Muhammadiyah ―Gempa bumi berkekuatan 4,4 Skala Richter telah mengguncang Kabupaten Banjarnegara dengan kedalaman 4 km di lokasi 7,21°LS dan 109,65°BT pada Rabu (18/4) siang. Bencana tersebut telah mengakibatkan 2 orang meninggal dunia, dan 21 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain memakan korban jiwa, setidaknya ada 316 unit rumah dari 3 desa, 1 mushola dan 3 masjid, serta 1 sekolah mengalami kerusakan.
Indrayanto, Bidang Tanggap Darurat Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah mengatakan, bahwa tempat pengungsian warga sementara difokuskan di rumah warga di Dusun Gunung Tawang Desa Kertosari yang dilanda gempa terparah.
Sejumlah korban luka-luka akibat reruntuhan bangunan telah di bawa ke puskesmas terdekat. Sementara itu, terdapat sebanyak 526 KK atau setidaknya 2,104 jiwa yang di ungsikan ke 4 desa di Kecamatan Kalibening antara lain, Desa Kasinoman, Desa Kertosari, Desa Plorengan, dan Desa Sidokangen.
Sementara itu Muhammadiyah melalui Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kalibening, MDMC Banjarnegara, MDMC Wonosobo, MDMC DIY, dan DMC RS PKU Muhammadiyah Gombong telah turun memberikan bantuan, diantaranya aktivasi pos MDMC, mengkaji kebutuhan korban, mengevakuasi korban luka-luka, membuka 2 dapur umum di Desa Sidokangen yang dikelola oleh ibu-ibu dari Nasyiatul Aisyiyah (NA) dan ‘Aisyiyah, serta membantu penyediaan terpal sebanyak 50 buah.
“Kami masih terus melakukan kajian kebutuhan dasar antara lain hunian, air bersih dan sanitasi, kesehatan dan kebutuhan logistik pangan, distribusi logistik berupa terpal, selimut hygiene kit, serta asesment hunian untuk masyarakat terdampak, yaitu berupa penilaian bangunan rusak berat, sedang dan ringan,” papar Indra ketika dihubungi redaksi pada Rabu (18/4) malam. (adam/dzar/tira)