Duka Muhammadiyah atas Kepergian Prof Dawam Rahardjo

Duka Muhammadiyah atas Kepergian Prof Dawam Rahardjo

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Watimpres Malik Fadjar, Menag Lukman Hakim Saifuddin, ketua ICMI Jimly Assiddiqey, dan para tokoh menghadiri pemakaman alm. Prof Dawam Rahardjo di TMP Kalibata

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya Prof HM Dawam Rahardjo pada Rabu malam, 30 Mei 2018 pukul 21.55 WIB di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta. Semoga almarhum husnul khatimah, diampuni dosa dan kesalahannya, serta diterima amal ibadahnya di sisi Allah SWT.

Almarhum pernah menjadi anggota PP Muhammadiyah periode 2000-2005, sebelumnya menjadi Ketua Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah. Sampai akhir hayatnya Prof Dawam menjadi bagian dari keluarga besar dan anggota Muhammadiyah. Tidak benar jika ada yang menyebut Dawam dipecat oleh Muhammadiyah.

Sudah agak lama beliau menderita sakit dan kemudian atas inisiatif PP Muhammadiyah kemudian dipindahkan untuk dirawat di RSIJ Cempaka Putih.

Selama dirawat di RSIJ Ketua Umum dan para Anggota PP Muhammadiyah dan handai tolan  dari  Persyarikatan Muhammadiyah menjenguk dan mendo’akan Prof Dawam. Tapi Allah telah menentukan garis ajal tokoh nasional tersebut sebagaimana berlaku untuk semua insan Bani Adam.

Ketua umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengenangnya sebagai cendekiawan dan pemikir handal. Selain juga sebagai penulis prolifik yang pemikirannya sering menjadi rujukan di masanya.

“Banyak gagasan beliau dalam hal ekonomi maupun pemikiran keislaman menjadi rujukan umat Islam di eranya. Beliau bersama Adi Sasono (almarhum) juga pelopor LSM generasi awal (era tahun 1970-1980an) yang banyak melibatkan kaum muda muslim modernis,” ungkap Haedar.

Guru Besar Pak Dawam Rahardjo diterima dari Universitas Muhammadiyah Malang. Beliau juga dikenal sebagai pemikir dan pemulis produktif. Berbagai karyanya berupa esai, artikel jurnal, hingga buku-buku dalam berbagai tema.

Senada, menurut sekretaris umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Prof Dawam merupakan intelektual progresif yang mengedepankan gagasan pembaharuan Islam. “Pak Dawam adalah seorang intelektual dan aktivis Muslim yang progresif,” kata Mu’ti.

Jasa Prof Dawam bisa dinikmati hingga hari ini. “Beliau adalah salah seorang yang turut membidani kelahiran ICMI, Baitul Mal Wat Tamwil (BMT), pemberdayaan pesantren dan program lainnnya,” ujar Mu’ti.

Sementara itu, ketua umum PP Muhammadiyah 2005-2015, Din Syamsuddin, mengenang sosok M Dawam Rahardjo sebagai cendekiawan Muslim yang memilki pemikiran maju dan penuh dedikasi. Meninggalnya Dawam menjadi duka mendalam bagi umat Islam dan bangsa Indonesia. “Kepergian almarhum Dawam Rahardjo adalah kehilangan bagi umat Islam dan bangsa Indonesia,” tutur Din.

Din mengucapkan salam perpisahan kepada sosok penerima penghargaan Yap Thiam Hiem pada 2003 ini. “Selamat (berpulang) Mas Dawam semoga Allah Subhanahu wa ta’ala melimpahkan magfirah, rahmah, dan janah-Nya,” tutur Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP) itu.

Selamat jalan semoga kebaikannya menjadi jejak bagi generasi muda. (ribas)

foto: Tribun

Baca juga:

Kabar Duka, Prof Dawam Rahardjo Meninggal Dunia

Wirid

Intelektual Muhammadiyah Harus Kembangkan Karya Berbahasa Inggris

 

Exit mobile version