YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengharapkan para khatib dalam pelaksanaan Idul Fitri menjadi aktor yang menyebarluaskan ajaran Islam yang mencerahkan. Pesan-pesan yang disampaikan hendaknya meningkatkan etos spiritualitas dan kemajuan serta memupuk rasa persaudaraan dan kerukunan antar seluruh komponen umat dan bangsa.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyampaikan, para khatib dan muballigh hendaknya menyampaikan khutbah dan ceramah yang berisi ajakan agar umat Islam senantiasa berusaha melanjutkan amal shalih selama bulan Ramadhan secara lebih baik, meningkatkan ketaqwaan dengan berbuat ihsan, meningkatkan soliditas dan solidaritas sosial, serta memelihara kerukunan dan persatuan umat dan bangsa.
“Sampaikan pesan-pesan keislaman yang menyebarkan kedamaian, persaudaraan, kemajuan, dan mencerahkan. Para khatib dan muballigh hendaknya tidak menjadikan khutbah dan ceramah sebagai ajang kampanye dan propaganda politik praktis serta tidak menyampaikan materi yang berpotensi menimbulkan kontroversi dan disharmoni sosial, politik, dan agama baik intern maupun antar umat beragama,” tuturnya.
Masyarakat, harap Mu’ti, hendaknya saling menghormati dan bekerjasama untuk terciptanya suasana ibadah yang tenang, aman, dan tertib. Masyarakat hendaknya bersilaturrahim dengan saling mengunjungi dan kerelaan memaafkan untuk meningkatkan harmoni, kerukunan, persatuan, dan persaudaraan umat dan bangsa. Khusus dalam menggunakan media sosial hendaknya warga masyarakat semakin cerdas, dewasa, dan berkeadaban.
“Gunakan media sosial sebagai ajang silaturahim, peduli dan berbagi, dan mengembangkan pengetahuan, seraya jauhi hal-hal yang menyebabkan kebencian,dusta, dan permusuhan agar kehidupan di masyarakat tetap terjaga dengan damai dan rukun,” ungkapnya.
Abdul Mu’ti juga mengimbau kepada pemerintah dan aparatur keamanan hendaknya membantu, menjaga, dan memfasilitasi umat Islam agar dapat melaksanakan ibadah Idul Fitri sesuai dengan keyakinan masing-masing dan merayakan berbagai tradisi masyarakat yang berkeadaban. “Semua pihak diajak untuk menjadikan Ramadhan dan Idul Fitri sebagai momentum mengembangkan spirit keadaban dan kemajuan di segala bidang kehidupan menuju Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur,” ujar Mu’ti.
Senada, ketua umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak kepada segenap umat Muslim hendaknya menjadikan puasa dan ibadah Ramadhan serta Idul Fitri sebagai wahana untuk semakin meningkatkan kualitas iman dan taqwa, memperbanyak amal shaleh, memperluas ilmu pengetahuan, serta mengembangkan sikap dan tindakan yang berakhlak mulia.
“Baik elite maupun warga mari kita tampilkan keteladanan yang baik atau uswah hasanah sehingga kaum muslim di negeri ini menjadi rahmatan lil-‘alamin,” ucap Haedar. Itulah buah dari ibadah puasa, yang selain menjadi ajang taqarub kepada Allah, juga memperkaya akhlak setiap pribadi yang menjalankannya.
Terakhir, Haedar Nashir mewakili PP Muhammadiyah menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri kepada seluruh bangsa Indonesia. “Segenap jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengucapkan Selamat Idul Fitri 1439 H. Taqabbal Allahu Minna Waminkum. Minal Aidin Wal Faizin. Mohon maaf lahir dan batin,” tukasnya. (ribas)