PONTIANAK, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Haedar Nashir, MSi mengatakan bahwa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) terbuka untuk siapa saja, tidak terikat pada golongan dan suku tertentu.
“Sekolah, khususnya PTM, terbuka untuk umum, tidak melihat latar belakang agama, maupun golongan, karena kami (Muhammadiyah) ingin menghadirkan pendidikan tanpa diskriminasi sebagai wujud spirit memajukan bangsa,” kata Haedar dalam sambutan pelantikan Haryanto SKep, NersMSN sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK) Muhammadiyah Pontianak periode 2018-2022, Jum’at (29/6).
Dalam acara tersebut Haedar juga meresmikan Gedung KH Ahmad Dahlan STIK Muhammadiyah Pontianak. Gedung 7 lantai tersebut memiliki berbagai macam fasilitas, diantaranya ruang aula Ki Bagus Hadikusumo, ruang teater, ruang perkuliahan, serta ruang tutorial. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Pj Gubernur Kalbar, Walikota Pontianak, serta Koordinator KOPERTIS Wilayah XI regional Kalimantan.
Menurut Haedar, mahasiswa STIK Muhammadiyah Pontianak, bahwa tantangan zaman saat ini semakin berat dan kompleks. “Untuk generasi muda, kalian akan menghadapi tantangan lebih berat dibanding kami, karena kalian terlahir dalam iklim modern, berbeda dengan kami yang terlahir dalam suasana paguyuban. Para mahasiswa Muhammadiyah harus menjadi kader bangsa yang unggul dan memiliki pengetahuan yang luas, sehingga dapat membawa kemajuan bagi bangsa dan negara,” tandas Haedar.
Haedar juga menyampaikan pesan kepada Ketua STIK Muhammadiyah Pontianak yang baru dilantik, untuk dapat menghadirkan iklim pendidikan yang berkeunggulan. “Muhammadiyah terus berupaya menciptakan pusat-pusat keunggulan, langkah tersebut juga harus hadir di kampus ini,” pungkasya.(ppmuh/rzq)