Kepastian Hukum Masih Jadi Pekerjaan Rumah Bangsa

Kepastian Hukum Masih Jadi Pekerjaan Rumah Bangsa

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan PhD dalam Silaturahim Halal Bi Halal Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan salah satu masalah terbesar negeri ini yaitu banyak praktek yang seakan-akan negara tidak hadir hingga menganggap kedaulatan tidak menjadi penting.

“Menurut saya salah satu hal yang paling mendasar bagi kita semua mendapat amanat untuk mengurus republik ini adalah menyadari bahwa kedaulatan adalah faktor yang paling mendasar, dan kedaulatan itu harus disadari, baik kedaulatan berhadapan dengan negara lain maupun dengan non state actors,” tutur Anies di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Rabu (4/7).

Ia menceritakan bagaimana pengalaman mengelola Ibu Kota di mana tanah di Jakarta per tahun turun 8 centimeter bahkan jika di pesisir turunnya 20 mencapai centimeter. Menurutnya, salah satu faktor penting mengapa tanah di Jakarta turun karena air tanahnya disedot secara masal dan tidak dikembalikan lagi ke tanahnya.

Oleh karena itu, beberapa waktu yang lalu pihaknya melakukan inspeksi ke 80 gedung di salah satu jalan protokol dan hampir seluruhnya melanggar aturan. Hal tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan pesan bahwa aturan tegak di Jakarta bukan bagi mereka yang kecil dan lemah tapi untuk mereka yang besar dan kuat.

“Di Jakarta yang disebut pelanggar-pelanggar adalah rakyat kecil dan melewatkan pelanggar yang besar, kedua-duanya harus dikoreksi jangan sampai seakan-akan yang kecil boleh melanggar yang besar tidak,” ucapnya.

Ia juga mencontohkan termasuk di pulau reklamasi ada 900 gedung tanpa satu pun yang mempunyai Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan selama ini tidak tersentuh. “Kita akan kembalikan yang menjadi kedaulatan republik ini: tanah dan air benar-benar menjadi milik warga dan penduduk Indonesia sepenuhnya,” imbuh Anies.

Selanjutnya, mantan Mendikbud tersebut menyampaikan salah satu yang menjadi masalah mendasar dan pekerjaan rumah adalah rule of law (kepastian hukum). “Tiga pilar ini pasar (ekonomi), politik (demokrasi), dan kepastian hukum. Pilar ketiga ini masih menjadi PR besar kita semua,” tandasnya.

Dalam Halal Bi Halal Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut dihadiri berbagai tokoh bangsa serta negara sahabat. Tampak hadir Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Menteri Kabinet Kerja, Prof Dr Amien Rais hingga duta besar Inggris Moazzam Malik.(rzq)

Exit mobile version