Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta Buka Dua Prodi Baru

Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta Buka Dua Prodi Baru

Dr Sofyan Anief (tengah) bersama Weni Hastuti, SKep, Ns, MKes (kanan) dalam acara launching (Foto: Teguh)

Surakarta, Suara MuhammadiyahStikes PKU Muhammadiyah Surakarta melaksanakan Launching dua Prodi baru DIV Teknologi Rekayasa Elektromedik dan DIV Keperawatan Anestesiologi di gedung Rektorat Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta, Rabu (11/7).

ketua Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta Weni Hastuti, SKep, Ns, MKes menerima SK dari Koordinator Kopertis VI Prof Dr DYP Sugiharto dengan nomor SK Kemenristekdikti 519/KTP/I/2018. Launching dihadiri  undangan dari Institusi kesehatan dan SMA/SMK MA se-Karesidenan Surakarta serta pengurus pusat Ikatan Elektromedis Indonesia (IKATEMI) dan Ikatan Alumni Akademi Anestesi (IPAI) Pusat.

Ketua BPH Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta Dr Sofyan Anief menuturkan, dua progdi baru masing-masing Teknologi Rekayasa Elektromedis Program Sarjana Terapan dan Progdi Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan juga masih tergolong langka.

“Di Indonesia, perguruan tinggi penyelenggara progdi ini masih dapat dihitung dengan jari. Sedangkan di Jateng kami sebagai pionier penyelenggara dua progdi tersebut, khususnya Progdi Keperawatan Anestesiologi. Saat ini sudah banyak masyarakat yang menanyakan kapan progdi tersebut di buka. Dengan telah diterimanya SK ini, saat ini kami sudah bisa memulai proses penerimaan mahasiswa baru.”  ungkap Sofyan.

Lebih lanjut, Sofyan menjelaskan bahwa penambahan dua progdi baru sekaligus di Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta ini sudah sejalan dengan Rencana Induk Pengembangan yang sudah disusun. “InsyaAllah saat ini kami sudah berproses juga untuk perubahan bentuk lembaga dari Sekolah Tinggi menjadi Institut Kesehatan,” katanya.

Sementara itu Weni Hastuti menyampaikan bahwa lulusan kedua Progdi tersebut memiliki peluang diterima di pasar kerja yang sangat besar, mengingat saat ini tenaga Anestesi yang ada mayoritas dihasilkan dari proses pelatihan, bukan dari pendidikan formal.

Sehingga praktis, menurutnya, kedepan seluruh tenaga Penata Anestesi yang bekerja di institusi pelayanan kesehatan harus dipenuhi dari lulusan pendidikan formal. Weni menjelaskan bahwa lulusan Progdi Teknologi Rekayasa Elektromedis juga masih langka di pasaran kerja saat ini.

“Padahal, perkembangan teknologi kedokteran saat ini sudah beralih ke penggunaan perangkat elektromedis modern, baik untuk proses pengobatan maupun pemeriksaan diagnostic,” imbuh Weni.

“Saat ini kamipun sudah kebanjiran indent para calon pendaftar yang sudah menunggu dibukanya dua progdi baru ini, bukan saja dari wilayah Solo Raya, tapi juga banyak yang berasal dari luar jawa. Alhamdulillah, mulai hari ini kami sudah bisa melayani calon pendaftar di dua progdi ini,” urainya.

Sementara itu Sugiharto saat ditemui terpisah mengatakan sangat menyambut gembira dengan diterbitkannya SK Progdi D4 Keperawatan Anestesiologi dan D4 Teknologi Rekayasa Elektromedis di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta, mengingat dua progdi ini memang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, jadi sudah tepat sasaran.

“Kami tahu persis bahwa STIKES PKU Muhammadiyah sudah berjuang keras selama tiga tahun dan tidak kenal menyerah hingga diterbitkannya SK dua progdi ini,” katanya. “Selanjutnya saya mendorong agar Stkes PKU Muhammadiyah Surakarta untuk segera melakukan promosi agar di tahun ajaran baru 2018/2019 ini sudah dapat menyelenggarakan perkuliahan.

“Karena Kopertis sudah ikut memberikan rekomendasi, jangan sampai hal ini tidak direalisasikan. Waktu 2 bulan silahkan diatur sebaik-baiknya,” ungkap Sugiharto.(Teguh Wahyudi/Rizq)

Exit mobile version