PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Peletakan batu pertama gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banyumas dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Haedar Nasir, MSi, Sabtu (14/7). Dalam kesempatan itu Haedar Nasir mengatakan Muhammadiyah berkomitmen akan terus membangun Indonesia. Menurutnya Muhammadiyah akan terus membangun untuk bangsa dan negara Indonesia lewat pendidikan, layanan sosial, dan kesehatan.
“InsyaAllah prinsipnya Muhammadiyah akan swadaya membangun gedung Pimpinan Daerah dan SMA ini. Tentu bukan hanya fisik tetapi lebih dari itu agar kita lebih meningkatkan kualitas pelayanan di bidang pendidikan maupun dalam dakwah,” kata Haedar dalam peletakan batu pertama pembangunan gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banyumas, gedung SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto, dan Silaturahmi Warga Muhammadiyah Kabupaten Banyumas.
Kendati secara prinsip pembangunan gedung tersebut dilakukan swadaya, dia mengakui adanya bantuan-bantuan dari berbagai pihak kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banyumas.
Oleh karena itu, kata Haedar, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang turut membantu pembangunan gedung tersebut. “Tidak kalah pentingnya, kami juga sampaikan terima kasih kepada warga yang terus berinfak, sedekah, dan jariyah,” imbuhnya.
Ketika memberikan tausiah dalam Silaturahmi Warga Muhammadiyah, Haedar mengatakan bahwa dalam waktu dekat, Muhammadiyah akan membuka Universitas Muhammadiyah di Malaysia. Bahkan, katanya, Muhammadiyah juga telah mempunyai lahan seluas 10 hektare di Melbourne, Australia, yang rencananya akan dibangun sekolah berasrama (boarding school) pada tahun 2019.
Dalam kesempatan itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banyumas Ibnu Hasan mengatakan pembangunan gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah tersebut dilakukan swadaya tanpa adanya kucuran dari pusat.
“Tidak pernah berubah, (pendanaan) dari warga Muhammadiyah. Kita tidak pernah membuat skenario macam-macam, itu spontanitas,” katanya.
Menurut dia, pembangunan gedung tersebut seluruhnya didanai oleh masyarakat melalui sumbangan atau infak. “Itulah hebatnya Muhammadiyah, soal pendanaan itu selalu muncul dari bawah,” tandas Ibnu.
Selanjutnya Ia mengungkapkan adanya dana stimulan sebesar Rp500 juta dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto sebagai modal awal pembangunan gedung tiga lantai yang direncanakan selesai dalam waktu 2 tahun. “Kebutuhan dana untuk pembangungan gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah ini mencapai Rp4 miliar.”(tgr/rzq)