PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melalui Kantor Urusan Internasional (KUI) bekerjasama dengan Stikes Muhammadiyah Gombong menggelar International Summer Course 2018 (Kursus Musim Panas Internasional) selama dua minggu, dari 16 sampai 28 Juli 2018.
Kegiatan kali ini mengambil tema kosmetik dan obat-obatan tradisional Indonesia. Tema tersebut sesuai langkah UMP yang telah menetapkan pengobatan tradisional dan juga kosmetik sebagai program unggulan utama di Fakultas Kedokteran, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Pertanian.
Kursus diikuti oleh 10 mahasiswa asing dari tujuh negara, yaitu Turki, Italia, Korea, Thailand, Sudan, Afganistan, Jerman, Prancis
Wakil Rektor bidang pengembangan dan kerja sama UMP Dr Ns Jebul Suroso, SKp MKep., menjelaskan, kegiatan International Summer Course tahun ini diinisiasi oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto menggandeng Stikes Muhammadiyah Gombong. Ia berharap dengan adanya kegiatan International Summer Course akademika UMP terkait Internasionalisasi di UMP semakin meningkat.
“Ini adalah wujud kerja kita dibidang kerjasama dan internasionalisasi agar kita semakin terpapar dengan dunia internasional, mengenalkan Indonesia, dan juga memberikan pengetahuan, serta pengalaman kepada mahasiswa UMP akan budaya internasional. Disini juga kita kenalkan tentang keunggulan kita, khususnya di bidang herbalife medicine, terkait dengan kosmetik,” katanya.
Lebih lanjut Jebul Suroso berharap kegiatan tersebut akan semakin meningkatkan semangat UMP menuju world class university melalui aktivitas internasional, khususnya kegiatan International Summer Course.
Person in charge (Koordinator) International Summer Course Novi Haryanti MPd mengatakan peserta program ini selain mendapatkan materi, juga akan mengunjungi beberapa tempat, salah satunya tempat pembuatan jamu tradisional dan melakukan praktek pembuatan jamu secara langsung.
“Kegiatan ini akan berlangsung selama dua minggu, dan tidak hanya dilaksanakan di Kota Purwokerto, tetapi juga di Kabupaten Purbalingga, Gombong, Yogjakarta, dan kembali lagi di Purwokerto,” imbuh Novi.
Tujuan dari kegiatan ini untuk memperkenalkan kearifan lokal Banyumas tentang tumbuhan herbal yang dapat diolah menjadi bahan kosmetik herbal yang lebih minim resiko.
“Kita juga melibatkan mahasiswa UMP dan mahasiswa Gombong, dan harapannya kegiatan ini nanti bisa berjalan dengan lancar dan kearifan lokal dari Banyumas dapat lebih dikenal oleh mahasiswa Internasional, dan agar dapat menjadi alternatif resmi pengobatan herbal yang bisa dimanfaatkan oleh mereka,” pungkasnya. (tgr)