SM Terima Penghargaan dari Perpusnas RI

SM Terima Penghargaan dari Perpusnas RI

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Perpustakaan Nasional Rl memberikan penghargaan kepada Suara Muhammadiyah sebagai penerbit yang aktif terhadap pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam untuk Kategori Majalah.

Penghargaan diterima langsung oleh Direktur SM Deni Asy’ari dalam acara “Pekan Pemberian Anugerah Wajib Serah Tertib Undang-Undang Deposit Tahun 2018” di Auditorium Soekarman Perpusnas Rl, Jakarta Pusat, Selasa (24/7).

Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Informasi Ovi Sofiana mengatakan hasil dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam merupakan koleksi nasional yang wajib disimpan dan dilestarikan oleh Perpusnas. “Salah satu amanah Perpusnas memfasilitasi masyarakat sebagai pembelajar sepanjang hayat,” ungkap Ovi.

Sebagai lembaga pemerintah non Kementrian, ujarnya, Perpusnas telah menerima Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam lebih dari satu juta judul. Ia menyampaikan apresiasi kepada penerima penghargaan termasuk Suara Muhammadiyah.

Ia berharap melalui penghargaan tersebut semakin banyak penerbit dan perusahaan rekaman di seluruh Indonesia termotivasi dan tergerak untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Kami juga meminta agar terus berinovasi terutama terkait pengemasan konten, strategi editorial, persaingan mendapatkan hak cipta, kiat-kiat promosi dan pemasaran, serta pengembangan potensi pengembangan buku (literatur) digital dan karya-karya digital,” terang Ovi.

Oleh karena itu, lanjutnya, merupakan tuntutan generasi zaman now yang lebih menyukai segala sesuatu dalam bentuk digital. “Mari kita bersinergi untuk mewujudkan generasi Indonesia gemar membaca,” imbuhnya.

Sementara itu, Deni Asy’ari, MA mengatakan Suara Muhammadiyah berterimakasih atas penghargaan yang diberikan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.  Walaupun, menurutnya, sudah menjadi kepribadian bagi warga Muhammadiyah, setiap pekerjaannya bukan berorientasi pada penghargaan,  namun kepada nilai manfaat bagi kehidupan.

“Namun jika apa yang sudah dilakukan oleh Suara Muhammadiyah selama ini,  dinilai oleh Perpusnas sebagai media yang tertib perundang-undangan dalam konsistensi terbit dan konten-kontennya,  maka kami ucapkan terimakasih,” imbuhnya.

Tentu saja,  lanjut Deni, penghargaan ini merupakan apresiasi atas kerja-kerja para Pimpinan Pusat Muhammadiyah baik sekarang maupun terdahulu serta warga Muhammadiyah yang tidak pernah lelah untuk menghidupkan media persyarikatan ini.(Rizq)

Exit mobile version