JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Generasi muslim milenial wajib melek politik menatap Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden akan digelar tahun 2019 mendatang. Tapi kesadaran politik generasi muslim milenial harus berbeda karena ada muatan keislamannya.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Haedar Nashir Msi dalam Festival dan Dialog Generasi Muslim Milenial yang digelar Sinergy 2019 di Usmar Ismail Ballroom, Selasa (31/7).
Menurut Haedar keislaman tersebut yaitu orang yang hati, pikiran, jiwa, serta tindakannya mencerminkan sifat salam (selamat dan damai). “Kesadaran terhadap politik, harus dibarengi dengan keadaban dan kecerdasan,” imbuhnya.
Kemudian Haedar mengatakan pilihan politik orang boleh berbeda, tetapi jangan sampai bertengkar. “Manusia yang berbeda agama saja dilarang bertengkar, apalagi yang agamanya sama namun bertengkar karena berbeda pandangan politik.”
Oleh karena itu, generasi muda Indonesia khususnya kaum muda muslim tidak hanya melihat dan memilih, tetapi juga ikut mengawasi. “Generasi muslim milenial wajib mengawal dan memberikan kritik, namun harus disampaikan dengan cara yang baik,” tuturHaedar.
Acara tersebut dihadiri oleh ratusan anak muda dan berbagai tokoh yang peduli terhadap keadaan politik bangsa. Dengan harapan untuk lebih membuka pandangan generasi muslim milenial terhadap politik dan meningkatkan kesadaran mereka.(Rizq)