MALANG, Suara Muhammadiyah – Perempuan dan anak sebagai aset negara dalam menciptakan keberlanjutan masa depan dunia menjadi fokus penting untuk pemerintah. Melalui tangan-tangan dingin generasi penerus bangsa dalam hal ini adalah mahasiswa, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Yohana Yembise mengamanatkan tampuk tugasnya kepada seluruh kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di seluruh Indonesia.
“Mimpi saya untuk hadir dalam memenuhi undangan mahasiswa yang sempat berdiskusi dengan saya untuk membahas tentang perempuan dan anak tercapai,” jelasnya di UMM Dome, Kamis (2/8).
Mama Yo, sapaan akrab menteri perempuan pertama berdarah Papua ini, menjelaskan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh pemerintah saat ini dalam pemberdayaan perempuan, salah satunya adalah tentang peran perempuan dalam kancah politik. Ia juga mengingatkan bahwa, mahasiswa memiliki peran penting untuk membantu menuntaskan problematika tersebut.
“Saat ini semua tantangan yang dihadapi oleh pemerintah sangat membutuhkan peran mahasiswa,” tambahnya.
Sebanyak 126 juta perempuan di Indonesia adalah aset negara yang harus terus ditingkatkan kualitasnya. IMM dengan semangat pandangan Islam modernisnya diharapkan dapat menjadi jalan bagi peningkatan jumlah perempuan dalam posisi-posisi strategis urusan negara.
“Di Indonesia ada sebanyak 126 juta perempuan, laki-laki 129 juta. Jumlah tersebut menjadikan perempuan adalah aset bangsa yang harus terus didukung potensinya,” ujar dosen Universitas Cenderawasih tersebut.
Sebagai salah satu dari sembilan menteri perempuan di Kabinet Kerja pemerintahan saat ini, Yohana Yembise memberikan semangat juang kepada immawati, sapaan kader perempuan IMM, untuk tidak berhenti berkarya. Ia juga mendukung penuh apabila seluruh immawati dapat segera mengisi kekurangan posisi perempuan dalam bidang pemerintahan dan politik.
“Anda adalah generasi yang akan melanjutkan kami dan perempuan adalah aset untuk membesarkan bangsa ini,” tegas Yo.
Tak hanya menyampaikan fakta tentang peran perempuan dalam politik, Yohana Yambise juga mengingatkan kepada seluruh kader IMM untuk tidak berhenti berjuang bersama memberantas persoalan yang dihadapi oleh perempuan dan anak di Indonesia.(Humas UMM/Rizq)