MALANG, Suara Muhammadiyah – Desa Selorejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang memang terkenal dengan keindahan waduknya . Tetapi jangan lupa, daerah ini juga merupakan Kawasan Rawan Bencana (KRB). Pada tragedi meletusnya Gunung Kelud 2014 lalu, kawasan ini termasuk daerah terdampak yang aktivitas warganya lumpuh total.
Mengingat latar belakang tersebut, mengusung konsep psikoedukasi Mobil Kamis Membaca (Mobil KaCa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengunjungi sebuah sekolah yang sangat dekat dengan lokasi waduk, yakni SDN 2 Pandansari. Saat bencana terjadi, proses belajar mengajar di sekolah ini berhenti total, Kamis (9/8).
Koordinator operasional Mobil KaCa UMM, Ridlo Setyono menyampaikan kedatangan tim mobil pintar kali ini adalah untuk menghilangkan rasa was-was pada diri anak-anak, utamanya siswa yang duduk di kelas 4 dan 5, yang saat terjadi bencana empat tahun lalu mereka masih duduk di kelas 1.
“Kami melakukan tes psikologi untuk meyakninkan anak-anak bahwa mereka punya potensi. Harapannya, setelah hasil diumumkan pada minggu depan, mereka minimal akan memiliki tekad dan keteguhan untuk meraih cita-citanya. Jadi jika suatu saat jika ada bencana lagi mimpi mereka akan tetap kuat,” tambahnya.
Menyempurnakan misi kali ini, Tim Mobil KaCa menggandeng Tim Laboratorium Psikologi UMM . Ada dua tes yang dilakukan pada kesempatan kali ini, yakni Multiple Intelligence Questionnaire (MIQ) dan Skala Gaya Belajar. Menurut Istiqomah, MSi, Koordinator Tim Psikologi UMM yang turun lapang, tes MIQ akan bermanfaat untuk mengetahui potensi siswa, sehingga siswa bisa terarahkan dengan baik untuk dapat mengembangkan potensi baik dalam dirinya.
Sedangkan Tes Skala Gaya Belajar, lanjut Psikolog UMM tersebut, akan dapat membantu mendeteksi cara belajar siswa agar bisa menyerap pelajaran dengan baik. Ada tiga jenis karakter belajar yang dapat diketahui dengan tes ini, pertama yaitu kategori kinestetik yang cenderung menggunakan bantuan gerakan untuk mempermudah pemahaman.
Kedua kategori visual yang cara pembelajarannya melalui gambar atau tulisan dan yang ketiga kategori auditorial yakni pembelajaran yang akan mudah diterima jika dibantu dengan suara, atau jika dalam proses pembelajaran yakni dengan penjelasan guru.
“Hasil tes nantinya akan kami sampaikan juga ke para guru dan orang tua siswa agar mereka juga dapat turut serta membimbing dan memaksimalkan potensi anaknya,” tandas Istiqomah.
Seperti biasa, Mobil ‘Kaca’ selalu menjadi tempat favorit karena tersedia banyak buku bacaan untuk anak-anak. Selain itu, ada juga English for Young Leaener (EYL) pembelajaran Bahasa Inggris dengan metode yang menyenangkan serta tidak ketinggalan, pemutaran film kisah nabi yang cukup menarik simpati siswa yang ada disana.
Kepala Sekolah SDN 2 Pandansari, Sri Wahyuni menyampaikan kebahagiaanya melihat para siswa antusias mengikuti kegiatan ini. “Kami memiliki perpustakaan dan pojok literasi sebagai fasilitas bagi siswa yang ingin membaca. Namun dengan kedatangan Mobil Kaca UMM kami rasa akan semakin menumbuhkan kegemaran siswa dalam membaca,” tutup Sri Wahyuni.(Humas UMM/Rizq)