MEDAN, Suara Muhammadiyah– Ketua Majelis Dikti dan Litbang PP Muhammadiyah Prof Dr Lincolin Arsyad menegaskan bahwa Perguruan Tinggi Muhammadiyah menghadapi tantangan kompetisi, kualitas dan sarana.
Penegasan itu disampaikan Lincolin Arsyad saat melantik tiga Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) masa jabatan 2018-2022. Pelantikan berlangsung di Kampus Utama UMSU, Sabtu (11/8).
Lincolin mengatakan bahwa perguruan tinggi saat ini dihadapkan pada kompetisi dan kualitas. Akreditasi perguruan tinggi semakin penting karena nenyangkut dengan kualitas.
“Masyarakat saat ini sudah memahami benar mana PT yang berkualitas dan tidak,” kata Lincolin.
Lincolin juga meminta kepada pimpinan UMSU untuk membangun UMSU menjadi Kampus yang unik dan berkeunggulan disamping membangin jaringan dan bisnis.
Menyangkut dengan Akreditasi, Lincolin Arsyad yakin UMSU dapat menjadi universitas ke 6 yang akan meraih akreditasi A.
Tiga pejabat Wakil rektor UMSU dilantik oleh Rektor UMSU Agussani MAP adalah Arifin Gultom sebagai WR I, Akrim sebagai WR II dan Rudianto sebagai WR III.Tiga pejabat yang dilantik merupakan pejabat yang sama untuk masa amaliah dua tahun sebelumnya.
Hadir pada acara pelantikan tiga WR UMSU itu, Ketua PWM Sumut Hasyimsyah Nasution dan Sekretaris PW Aisiyiyah Azwinar Apt dan anggota BPH UMSU.
Agussani mengatakan pelantikan tiga wakil rektor ditandai dengan proses regenerasi pimpinan. Tiga pigur yang dilantik diharapkan mampu membangun kualitas UMSU lebih baik.
Menyangkut dengan Restra UMSU 2018-2035 jangka pendek dan jangka panjang menjadi tugas penting tiga wakil rektor yang dilantik.
Ketatnya regulasi aturan dilingkungan perguruan tinggi diharapkan mampu dijawab dengan tatakelola UMSU yang lebih baik. Tegas Agussani, UMSU harus memenangkan persaingan.
UMSU saat ini sedang disibuki dengan proses reakreditasi berbagai program studi dan akreditasi institusi. UMSU saat ini sudah memiliki 8 prodi dengan akreditasi A.
Agussani juga menjelaskan berbagai program internasionalisasi dalam bentuk kerjasama UMSU dengan perguruan tinggi di luar negeri. (Syaiful Hadi/Rizq)