YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta adalah sekolah kader di bawah Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1918, Kiprah Madrasah ini sudah dirasakan keberadaannya oleh semua golongan, tidak hanya oleh warga persyarikan saja akan tetapi lebih dari itu, kiprah para siswa dan para alumninya sudah melintasi zaman hal ini sesuai dengan usia yang telah di punya oleh madrasah ini.
Pada tahun 2018 Madrasah Mu’allimin genap berusia 100 tahun, dalam usia ini tentu sudah banyak yang dilakukan Madrasah, baik itu untuk kepentingan dan kemajuan Muhammadiyah maupun untuk Indonesia. Dalam perjalanannya pengembangan jaringan baik dengan lembaga Muhammadiyah maupun lembaga non Muhammadiyah terus dilaksanakan bahkan saat ini pengembangan jaringan juga dilakukan dengan berbagai lembaga lain baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Peningkatan kerjasama dalam bentuk pengabdian pada masyarakat juga telah dilakukan Mu’allimin, bahkan belakangan ini pengabdian masyarakat yang dilakukan Mu’allimin tidak hanya sebatas di dalam negeri saja, akan tetapi sudah merambah ke luar Negeri seperti Malaysia, Thailand, Kamboja bahkan Jepang.
Terkait sepak terjang yang telah dilakukan Mu’allimin tersebut pada akhirnya membuat semua pihak ingin berkunjung dan melihat langsung terkait dengan sistim pendidikan yang Mu’allimin terapkan bahkan beberapa lembaga pendidikan di Luar Negeri sudah melalukan penanda tanganan MOU dengan Mu’allimin.
Maka tidak mengherankan Mu’allimin kedatangan tamu yang terdiri dari 7 lembaga dari Malaysia, adapun lembaga tersebut adalah WADAH, ABIM, PKPIM, YTP, KDH, SERI, SEMI, kedatangan lembaga tersebut akan dipimpin langsung oleh Presiden WADAH Datuk Haji Ahmad Azam Bin Ab Rahman pada 12-14 Agustus 2018.
Rombongan tersebut berjumlah 22 orang dan diterima langsung oleh Direktur Muallimin Aly Aulia di dampingi oleh Agung Danarto selaku ketua BPH Mu’allimin-Mu’allimat dan juga Sekretaris PP Muhammadiyah dalam roundtable meeting dengan Wadah dan lembaga pendidikan Malaysia tersebut di Grha Suara Muhammadiyah, Ahad (12/8).
Menurut Aly Aulia, maksud dari kunjungan lembaga tersebut untuk mempelajari lebih cermat terkait model pengelolaan Madrasah dan sekaligus mendiskusikan model Perkaderan Pimpinan Muhammadiyah melalui lembaga Pendidikan dalam hal ini Mu’allimin.
“Disamping itu juga dilakukan penanda tanganan kerjasama kedua belah pihak terkait dengan pengembangan kompentensi tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan sekaligus juga pertukaran pelajar,” ungkap Aly.(Alfian/Rizq)