PADANG, Suara Muhammadiyah – Menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-73, Rumah Sakit Umum Aisyiyah Padang berkerjasama dengan Persatuan Ahli Bedah Mulut dan Maksilofasial (PABMI) Indonesia memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan kategori operasi serentak bibir sumbing di 17 rumah sakit, delapan provinsi yang ditangani 45 dokter gigi spesialis bedah mulut.
Untuk RS Aisyiyah Padang bakti sosial bibir sumbing gratis sebanyak 24 orang, bertema senyum kemerdekaan dilaunching secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat diwakili Yan Rafiq.
Total sebanyak 246 pasien di Indonesia mendapat operasi bedah mulut dan dinding mulut secara gratis. Kegiatan bakti sosial bertajuk Senyum Kemerdekaan ini bertujuan mengurangi jumlah penderita bibir sumbing dan mereka bisa tersenyum ceria.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno diwakili Dinkes Sumbar, Yan menyambut baik pengabdian masyarakat Aisyiah ini apalagi dikaitkan dengan 73 tahun kemerdekaan RI. Berarti bagi mereka para pasien dan keluarga dapat dijadikan kado hari kemerdekaan dari keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiah. Pemprov Sumbar menyambut baik program ini dan dapat dilaksanakan lagi pada masa datang.
Yan Rafiq menyambut baik kegiatan bakti sosial yang juga disponsori oleh Smile Train dan Aisyiyah ini. Dia berharap, kegiatan bakti sosial dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan.
“Sudah semestinya, para peserta memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan berkah ini. Karena bibir sumbing bukan takdir penyakit ini bisa disembuhkan,” katanya.
Ketua PW Muhammadiyah Sumbar, Buya Shofwan Karim Elhussein memberikan apresiasi tinggi kepada RSU Aisyiyah Padang karena terus berkiprah di bidang kesehatan dan kemanusiaan karena apa yang dilakukan Ortom dan AUMnya itu adalah kegiatan Muhammadiyah.
Khusus operasi bibir sumbing, lanjutnya, Ini sebuah kegiatan kemanusiaan yang luar biasa yang patut diapresiasi, bukan berarti kita menyalahi sunnatullah, itu dakwah Muhammadiyah agar masyarakat bisa keluar dari penderitaaan bibir sumbing.
“Bibir Sumbing itu bukan takdir apalagi kutukan, Muhammadiyah memandang masyarakat perlu keluar dari penderitaan itu dengan melakukan operasi bibir sumbing,” imbuhnya
Ketua PW Aisyiyah Sumbar, Meiliarni Rusli menyampaikan Rumah Sakit Aisyiyah Padang bermitra dengan Yayasan Smile Train dimana dokter dan perawat berasal dari rumah sakit Aisyiyah Padang.
“Mengingat penderita kebanyakan berasal dari kalangan keluarga tidak mampu, jadi kami berinisiatif melakukan operasi gratis ini. Tujuannya tak lain agar Sumbar bebas bibir sumbing,” ucapnya.
Ketua PABMI (Persatuan Ahli Bedah Mulut Indonesia) Sumbar, Harvindo Nismal mengatakan “Dua meja operasi telah disiapkan untuk mengoperasi 24 pasien bibir sumbing, Pasien 3,5 bulan termuda sedangkan tertua 22 tahun, di mana satu pasien ditangani maksimal 3 jam. Delapan ahli bedah mulut dari Aceh, Batam, Bengkulu dan Bandung serta Padang dimulai melakukan operasi pukul 08.00 WIB. Perawat anastesi 4 orang dan dua dokter anastesi serta tim perawat kamar operasi 4 orang. Rekor muri dokter bedah mulut jam yang sama di 8 provinsi 17 rumah sakit, dan 45 orang dokter gigi spesialis bedah mulut,” ujarnya.
Dia menambahkan, bibir sumbing merupakan sebuah kondisi cacat khusus, yang menyebabkan ketidaksempurnaan pada struktur bibir atau bagian langit-langit mulut. Akibat kondisi ini, biasanya penampilan wajah dan fungsi bibirnya terganggu, terutama dalam hal suara. Gangguan ini membuat penderita merasa rendah diri dan tidak mau bergaul.
“Faktor utama penderita penderita ini adalah, bayi dalam kandungan kekurangan gizi dalam tiga bulan pertama. Akibat kurangnya asupan gizi pada ibu yang mengandung, membuat bayi mengalami kecacatan, salah satunya sumbing bibir dan langit-langit,” papar dia.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Aisyiyah Padang, Prof Dr. Busudin mengungkapkan pihaknya memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan semacam ini.
Menurutnya, kegiatan ini sudah sesuai misi rumah sakit, yang juga mempunyai tanggung jawab sosial, dan tidak semata-mata mengejar keuntungan.
“Kami sangat mendukung dan mengapresiasi Smile Train sebagi Fund Raise, yang telah memberikan sumbangsih sosial berupa pelaksanaan operasi bibir sumbing bagi keluarga yang tak mampu,” papar dia.
Ketua TP-PKK Padang yang juga Istri Wali Kota Padang Harneli Bahar Mahyeldi mengatakan Rumah Sakit Aisyiyah Padang tidak hanya membanggakan bagi Kota Padang karena pengabdian luhur di bidang kesehatan.
“Warga Kota Padang diminta untuk tidak lagi percaya bibir sumbing merupakan takdir yang tidak bisa dirobah, namun sebuah penyakit yang bisa disembuhkan,” tutupnya. (RI/Rizq)