BANJARBARU, Suara Muhammadiyah – Ribuan jamaah dari Warga dan simpatisan Muhamadiyah Banjarbaru memenuhi Lapangan Murjani yang terletak tepat di depan Balai Kota Banjarbaru, Rabu (22/8). Mereka telah berduyun-duyun sejak pukul 06.00 wita, hingga lapangan luas itu tak muat lagi menampung dan jamaah membeludak tumpah di jalanan. Gema takbir Idul Adha, mengiringi langkah mereka, yang penuh khidmat tapi juga penuh semangat.
Tepat pukul 07.15, Imam Sholat, Dwiki Ihza Semesta, berdiri dan memberi aba-aba agar jamaah mengatur dan meluruskan shafnya. Ustadz muda ini, begitu bagus mengalunkan Alfatihah dan Surahnya, begitu lantang dan fasih bacaannya. Tak pelak lagi, ribuan jamaah yang memadati lapangan terbawa oleh suasana tenang dan syahdu penuh damai yang menyejukkan.
Di antara ribuan jamaah itu, Walikota Banjarbaru, Najmi Adhani, tampak di shaf depan bersama jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiah kota Banjarbaru. Ia tampak khidmat menyimak khuthbah ied yang disampaikan oleh Wahyuddin dari UIN Antarsari Banjarmasin.
Wahyuddin mengurai makna Ibadah Haji dan Qurban yang merupakan napak tilas dari peristiwa dahsyat penuh ujian, keberanian, ketaatan, keikhlasan serta semangat pengorbanan yang secara nyata telah dilalui dengan baik oleh Nabi Ibrahim dan puranya Nabi Ismail. Perisiwa itu kemudian diteguhkan dalam ajaran tauhid yang semata-mata bersembah dan bertindak untuk dan karena Allah, namun juga bermuara pada kepedulian sosial yang berwujud kesediaan berkorban untuk sesama, sesuai kadar kemampuan masing-masing.
Sebelum menutup khutbahnya, Wahyudin mengingatkan kepada jamaah sekalian akan adanya ancaman narkoba yang kian merajalela. Ini merupakan medan pengorbanan dimana kita harus berbuat untuk menyelamatkan generasi ke depan dari kehancuran yang tengah mengancam.
Usai Ibadah Idul Adha, Tim Jurnalist Pemuda Muhamadiyah Banjarbaru sempat mewawanara Walikota Najmi Adhani. Dua hal pertanyaan yang diajukan, yaitu tentang isi khuthbah dan tentang pelaksanaan Sholat Ied tersebut oleh Panitia. Pertama Walikota mencatat butir khutbah tersebut dari keteladanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, yang telah memberikan keteladanan tauhid sosial yang saaat ini sedang kita perlukan untuk membangun solidaritas sosial demi kebersamaan dan kesatuan kita sebagai warga negara.
Menurut Najmi, langkah nyata yang saat ini perlu dilakukan adalah berkait dengan musibah gempa di Lombok. Saat ini Walikota sedang mensupport penggalangan dana baik di sekolah maupun masyarakat melalui RT-RT. “Harapannya dalam dua bulan kedepan akan terkumpul dana yang bisa digunakan untuk kembali membangun masjid dan tempat ibadah di sana”, ujarnya.
Selanjutnya Najmi menanggapi masalah narkoba yang diakui juga menjalar dan mengancam warga Kota Banjarbaru. “Ini adalah peringatan dan harus menjadi kewaspadaan kita bersama,” tandas alumni Magister Ekonomika dan Pembangunan (MEP) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) jurusan Keuangan Daerah tersebut.
Menanggapi tentang pelaksanaan Idul Adha secara umum, Najmi mengapresiasi semangat pengorbanan Warga dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarbaru. Sebagaimana diumumkan Panitia sebelum Ibadah dimulai, jumlah hewan qurban di Masjid-masjid dan Amal Usaha Muhammadiyah di Banjarbaru mencapai 64 ekor sapi.
Sedangkan terhadap pelaksanaan sholat Id di Lapangan Murjani, Ia mengapresiasi kinerja Panitia yakni pelayanan jamaah yang memadai serta kerja yang baik dari awal hingga selesai. Bahkan urusan kebersihan, lapangan menjadi bersih dalam sekejap dari sisa koran alas sholat, karena jamaah membawa sendiri dan mengumpulkan sampahnya di titik bertanda bendera kuning yang disediakan dan diumumkan kepada jamaah. (Tim Jurnalis PM Banjarbaru/Riz)