KENDAL, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kendal berusaha memahamkan pentingnya gerakan perekonomian kreatif sebagai wujud kepedulian lembaga kepada seluruh anggotanya dalam rangka meningkatkan perekonomian untuk meraih kesejahteraan keluarga.
Hal itulah yang dilakukan oleh PDA Kendal dalam acara bertajuk “Pelatihan Pengembangan Wirausaha” Bina Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah (BUEKA) di SMP Muhammadiyah 9 Gemuh, Ahad (26/8). Acara diikuti sebanyak 156 peserta yang merupakan utusan dari PCA se-Kabupaten Kendal.
Ketua panitia pelaksana, Nurjannah mengatakan pelatihan kewirausahaan dimaksudkan untuk mengukur perekonomian anggota Aisyiyah yang telah memiliki badan usaha sendiri bidang perekonomian dan bisa disampaikan kepada anggota lain yang berminat di bidang kewiraushaan. “Bagi mereka yang memiliki keinginan kuat untuk berwiraswasta, tetapi belum berani karena ada kendala, maka bisa belajar bersama,” kata Nur.
Sedangkan sekretaris PDA Kendal, Endang Nurani, mengatakan gerakan Aisyiyah tidak semata mengurusi dunia Pendidikan Anak Usia Dini atau TK dan PAY Putri, tetapi perekonomian anggota harus mendapat perhatian dan solusi yang tepat. “Gencarnya pelaksanaan program di bidang perekonomian ummat perempuan kami lakukan dengan sungguh–sungguh harapannya agar BUEKA dapat dijadikan sebagai pusat pembinaan para anggota Aisyiyah di bidang ekonomi keluarga,” kata Endang.
Kendati demikian beliau berharap agar pengetahuan tentang perekonomian Aisyiyah dapat diperoleh melalui beberapa lembaga pendidikan yang sudah ada. “Anggota Aisyiyah yang ingin memperoleh pengetahuan lebih dalam tentang ekonomi dan kewirausaaan bisa bergabung di Sekolah Bisnis Muslim (SBM) yang sebelumnya sudah berdiri dan dikelola oleh Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PDM Kendal” ujarnya.
Ditambahkan PDA Kendal sedang merintis berdirinya toko Q – TA (Qoryah Thoyyibah Aisyiyah) dan dalam waktu dekat akan segera beroperasi. “ Kami berharap nantinya di setiap Cabang Aisyiah dapat berdiri Q – TA.”
Pelatihan kewirausahaan tersebut menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten di bidang pengetahuan perekonomian, yaitu wakil ketua PWA Jateng Eny Winaryati, yang berbicara tentang pengembangan wirausaha. Menurut beliau pengembangan kewirausahaan yang dikelola oleh Aisyiyah harus dikuatkan melalui kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan.
“Jika kami di PWA Jateng telah menjalin kerjasama dengan Kadin, Koperasi dan Perindustrian, OJK, BUMN dan beberapa Bank Syariah, maka di tingkat Daerah diharapkan hal tersebut juga bisa terselenggara “katanya. Eny juga menuturkan telah terbentuk Ikatan Pengusaha Aisyiyah Jawa Tengah.
Sedangkan Aby Maulana Sudibyo menyampaikan materi Tehnik dan Strategi Marketing. Ia yang juga konsultan mengatakan bisnis di era informatika bisa dilakukan melalui online. “Bagi anggota Aisyiyah yang juga sebagai pegawai disalah satu lembaga bisa melakukannya dengan model online. Bisnis network marketing sangat mungkin dilakukan jika ibu–ibu bisa membuat, mengirim e-mail dan mengakses internet, dan selama ada kemauan keras untuk belajar pasti bisa” kata Aby. “Jangan biarkan alasan gaptek, gagap teknologi menjadi ‘kuburan’ masa depan,” tegasnya.
Koordinator bidang ekonomi dan kewirausahaan PDM Kendal, Khaerudin Rais, yang turut menyampaikan materi tentang Usaha Menuju Ibadah mengatakan hasil keuntungan dari usaha perekonomian yang diperoleh tidak semata hasil cucuran keringan sendiri. “Ada tangan Tuhan yang ikut campur dalam bisnis ekonomi yang kita lakukan,” ungkap Khaerudin.
Etika Islami bagi pengusaha Muslim menurutnya adalah berbagi sesama atas keuntungan tersebut. “Tunaikan zakat, infaq dan shadaqah. Itulah tuntunan Islam dalam berbisnis yang bernilai ibadah “ pungkasnya. (Dyah Anggraeni/Riz)