BANTUL, Suara Muhammadiyah – Pada dasarnya semua elemen yang ada dalam persyarikatan memiliki tugas untuk berdakwah. Namun perlu dirumuskan bagaimana dakwah yang tepat kepada masyarakat yang memiliki karakteristik berbeda-berda.
“Kelihatannya harus ada keterpaduan, karena semua lembaga-lembaga ‘Aisyiyah semuanya berdakwah,” kata Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Susilaningsih, dalam pembukaan Kajian Pendekatan Budaya dalam Dakwah PP ‘Aisyiyah, di Islamic Centre Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Sabtu (1/9).
Kajian tersebut merupakan kolaborasi antara Lembaga Kebudayaan dan Majelis Tabligh PP ‘Aisyiyah. Hadir menjadi narasumber yaitu Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Tafsir, Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Junaidi, dan Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Maesyaroh.
Menurut Susilaningsih, Lembaga Kebudayaan ‘Aisyiyah itu berdakwah melalui pengembangan-pengembangan kebudayaan seperti seni sastra maupun karawitan. Akan tetapi dakwah kebudayaan yang dilakukan tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Selain itu, dalam kajian yang dihadiri PWM dan PWA DIY – Jateng, PDA se-DIY dan sekitarnya, serta mubalighah Aisyiyah tersebut, Susi mengingatkan untuk membudayakan budaya yang baik. “Bagaimana nilai-nilai Islam menjadi sikap dalam kehidupan sehari-hari,” tandasnya.(Riz)