Orasi Ilmiah Pesmaba UMM, Mahfud MD: Jadilah Sarjana yang Sujana

Orasi Ilmiah Pesmaba UMM, Mahfud MD: Jadilah Sarjana yang Sujana

Mahfud MD sesaat setelah disematkan jas kehormatan oleh Rektor UMM didampingi Ketua Badan Pembina Harian (BPH) A. Malik Fadjar (Dok UMM)

MALANG, Suara Muhammadiyah – Pembukaan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) 2018/2019 resmi dimulai dengan gelaran upacara di Helipad Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (3/9). Pesmaba merupakan kegiatan resmi yang diadakan tiap tahun oleh kampus putih UMM untuk mengenalkan seputar kehidupan kampus mulai dari dunia akademik, ekstrakulikuler hingga fasilitas yang tersedia.

Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Mahfud MD memberikan orasi ilmiah kepada 7.500 mahasiswa baru UMM. Ia berpesan pada mahasiswa baru agar dunia perkuliahan dimanfaatkan sebaik mungkin, tidak hanya mengejar sarjana melainkan juga menjadi sujana, yakni orang yang berbudi dan bijaksana. “Jangan cukup menjadi sarjana, tetapi jadilah cendekiawan  yang bukan hanya pintar tapi baik budi dan hatinya,” ujar Mahfud.

Mahfud pun menekankan pentingnya budi pekerti luhur yang harus dimiliki mahasiswa. Menurutnya tidak jarang pejabat pemerintahan yang sarjana tetapi tidak memiliki sujana (orang berbudi, bijaksana, dan pandai). Salah satu efeknya, menyebabkan maraknya korupsi dimana-mana. Ia pun menyanjung A. Malik Fadjar mantan rektor UMM yang beberapa kali dipercaya menduduki jabatan menteri sebagai sosok yang inspiratif bagi generasi muda.

“Pak Malik harus anda ambil sebagai role model. Karena tangan dinginnya beliau membesarkan UMM, menjadi Menteri Agama, Menteri Pendidikan Nasional Indonesia , Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Pak Malik ini pinter,  setiap bicara dikutip media, para pejabat juga sering datang konsultasi tapi sikapnya masih bersahabat,”tambahnya.

Rektor UMM Fauzan menyampaikan, hadirnya Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo dan Mahfud MD diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi para mahasiswa baru. Ia pun mencontohkan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas  (BEMU) dan Senat Universitas (Semu) yang dapat menjadi salah satu pijakan untuk melatih jiwa kepemimpinan.

“Kami harap nantinya saudara-saudara akan ada di depan sini, menjadi Ketua BEMU untuk mengawali langkah sebagai negarawan. Pak Mahfud ada di tengah-tengah kita semata-mata dimaksudkan untuk berbagi  inspirasi dengan saudara-saudara. Kelak minimal seperti beliau, entah laki-laki maupun perempuan menjadi pemimpin bangsa ini,”tegasnya.

Komandan Komando Resor Militer 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo yang menjadi inspektur upacara Pesmaba berpesan kepada mahasiswa baru tentang berbagai tantangan di era pesatnya perkembangan teknologi. Beberapa diantaranya soal narkoba dan penggunaan media sosial yang fungsinya banyak disalah gunakan. Misalnya, sarana menyebar berita bohong dan membuka peluang berkembangnya paham-paham baru radikalisme.

“Saya ingin mengajak adik-adik mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa untuk dapat lebih bijaksana dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi,” tuturnya.

Usai upacara pembukaan yang juga dimeriahkan dengan Jas Merah Mob dengan formasi bertema kebangsaan Merah-putih, KH Ahmad Dahlan, Logo UMM, Students Today Leaders Tomorrow, Peta Indonesia dan Pray for Lombok acara dilanjutkan di UMM Dome. Dibuka dengan penampilan video kedatangan Rektor UMM Fauzan yang dikemas istimewa dengan mengendarai pesawat khusus.

Pada tahun ajaran baru 2018/2019 UMM menerima sebanyak 7.500 baru dengan total mahasiswa asing sekitar 100 orang dari 30 negara. Selama empat hari ke depan Senin (3-6/9) mereka akan mengikuti berbagai rangkaian acara untuk mempercepat proses adaptasi dengan kehidupan kampus. (Humas UMM/Riz)

Exit mobile version