MALANG, Suara Muhammadiyah-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa pembangunan kembali rumah warga korban gempa di Lombok, NTB harus selesai dalam waktu enam bulan ke depan.
“Rehabilitasi atau pembangunan kembali rumah warga korban gempa dengan bantuan pemerintah sebesar Rp50 juta per unit ini harus dikerjakan dalam enam bulan selesai,” kata Menteri Basuki usai menyampaikan pidato ilmiah di hadapan ribuan wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), beberapa waktu lalu.
Guna meringankan tugas pemerintah, Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Lembaga Amil Zakat Infak dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) telah menyusun program pasca bencana Lombok NTB untuk tiga bulan ke depan. Di antaranya adalah memulai proses pembangunan rumah hunian sementara (Huntara) untuk korban yang rumahnya hancur dan mendiami kamp pengungsian. Selain itu, para relawan Muhammadiyah juga terus bekerja melalui tim psikososial, tim medis, hingga sekolah sementara.
Ketua MDMC Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Rofii menerangkan, sudah merencanakan membangun 436 unit huntara dengan ukuran 4×6 meter senilai Rp 6 juta per unit. “Sesuai dengan hasil rapat diputuskan sebanyak 138 unit huntara dibangun di Lombok Timur dan 326 unit di Lombok Utara, ” katanya, Selasa (4/9/2018).
Saat ini, kata Rofii, beberapa Huntara sudah selesai dibangun oleh relawan MDMC bersinergi dengan Lazismu. Salah satu di antaranya pembangunan di Dusun Mlepahsari, Desa Dangiang, Kayangan Lombok Utara. Sebanyak dua unit dibangun di lokasi tersebut dengan pendanaan dari Lazismu Sidoarjo.
Dengan semangat kebersamaan, Muhammadiyah bekerjasama untuk mewujudkan huntara. Beberapa Pimpinan Wilayah Muhammadiyah telah menyatakan kesanggupannya. “Sedianya untuk Muhammadiyah Jatim diharapkan bisa membantu 100 unit. Saya akan sampaikan rencana pengajuan bantuan 100 unit ini. Semoga di-ACC oleh PWM Jatim,” paparnya.
Muhammadiyah Jawa Tengah juga menyatakan kesiapan untuk membangun 50 unit. “Mereka juga siap membantu pembangunan klinik senilai Rp 1 miliar,” ujar Rofii. Adapun Muhammadiyah Jawa Barat menyatakan siap untuk membangun 65 unit dan Muhammadiyah DIY berencana membangun 100 unit. “DIY juga siap bantu bangun TK senilai Rp 400 juta,” ungkapnya. (ribas/aan)