PURWOREJO, Suara Muhammadiyah – Panti Asuhan Yatim dan Tuna Netra Muhammadiyah (PAYM) Purworejo menorehkan sejarahnya pada awal tahun hijriyah 1440 H dengan momentum peletakan batu pertama pendirian asrama putranya di atas tanah dengan luas kurang lebih 3.600 meter persegi di daerah Pangenrejo pada Selasa (11/9).
Pemancangan batu tersebut menjadi awal pendirian komplek asrama. Disampaikan Sadjiyo, BA selaku Ketua PC Muhammadiyah Purworejo, menekankan bahwasanya peletakan batu pertama ini tindaklanjut rencana pemisahan asrama putra dengan putri yang selama ini masih berada dalam satu komplek dengan proyeksi harapan ke depan menjadi lembaga pengkaderan di Muhammadiyah.
“Dalam rangka merealisasikan langkah tersebut berbagai langkah telah ditempuh hingga bisa dimulai pendirian bangunannya. Karena ke depan direncanakan akan diberlakukan program pesantren dalam asrama tersebut. Kita sudah persiapkan sumber daya manusianya beriringan dengan sarana prasarana yang akan segera didirikan. Beberapa anak asuh dikirimkan ke berbagai lembaga pendidikan di dalam maupun luar negeri,” ungkap Sadjiyo.
Selain agenda tersebut, Ia menambahkan, juga diselenggarakan khitanan massal dan tabligh akbar di Komplek PAYM Purworejo. “Momentum 1 Muharram ini juga digelar jadi hari bermuhammadiyah dengan Milad ke 109 H. Agenda tersebut diselenggarakan sebagai upaya untuk menghilangkan/menepis beberapa pemahaman di masyarakat yang berkaitan dengan Tahayul, Bid`ah dan Churrafat (TBC) dianggap bulan yang angker; sehingga dipercaya tidak baik untuk berhajat dimana justru sebaliknya merupakan bulan yang baik,” katanya..
Turut hadir Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Purworejo, PC Muhammadiyah dan Aisyiyah Purworejo, Camat Purworejo, Kelurahan Purworejo, Wali Anak Asuh, Alumni, donatur dan tamu undangan yang lainnya, warga Muhammadiyah se-Kabupaten Purworejo serta masyarakat umum lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, terkait perkembangan anak asuh yang berada pada lembaga yang berusia 68 tahun ini oleh Nifan Nazudi, selaku Kepala PAYM Purworejo kepada para donatur dan tamu undangan terkait dari perihal pendidikan, fasilitas dan lainnya. Dilaunching pula produk air minum dalam kemasan dengan merk PAYM QUA yang merupakan hasil dari usaha anak asuh juga memberitahukan kesempatan berdonasi melalui kaleng amal yang akan diberikan bagi yang berkenan.
“Momen silaturahmi semacam kali ini kami manfaatkan sebagai upaya melaporkan perkembangan lembaga dan lainnya. Baik dari pendidikan anak asuh, program, fasilitas dan informasi lainnya. Kami launching pula PAYM QUA yang merupakan produk air minum yang dikelola anak asuh, ada usaha jamur tiram, usaha Surya Print, serta bagi yang membutuhkan hiburan pada acara hajatan ada Hadroh Al Itihad yang siap memberikan performancenya. Teriring doa untuk kita semua yang diisi serta warga muslim terkhusus di Kabupaten Purworejo dan laiinya semoga selalu dalam limpahan ridho Allah,” ungkapnya.
Pra acara diisi oleh Hadroh Al Itihad yang menampilkan beberapa lantunan lagu dengan merdu dan menghibur para jamaah yang memenuhi tempat duduk yang disediakan kurang lebih untuk 750an di Komplek PAYM Purworejo dan halaman kampus laboratorium UM Purworejo.
Adapun tabligh akbar disampaikan oleh Suparman Syukur, selaku Wakil Ketua Pembina LBMH dan LPP Pontren PWM Jateng. Dalam uraiannya beliau menegaskan akan peran serta persyarikatan ini dalam dinamika perkembangan bangsa negara Indonesia sejak dahulu, perkembangan dakwah persyarikatan hingga berbagai belahan dunia lainnya seperti Taiwan, Australia, Mesir, Eropa dan yang lainnya.
Ditambahkan pula akan semangat berbuat, berjuang, bersungguh-sungguh dengan ikhlas sebagai mujtahid fii sabilillaah yang amanah, bisa berkolaborasi dengan berbagai elemen. “Jangan sia-siakan waktu kita. Berjuang, berkarya jangan malas. Berani hidup takut mati. Takut mati jangan hidup. Takut hidup mati saja. Hidup sekali hidup yang berarti. Berjasalah jangan minta diberi jasa,” pesannya.
Beliau mengakhiri tablignya dengan memberikan kunci selamat fii dunya khasanah dan fil akhirati khasanah dengan 3 (tiga) hal berdasarkan QS Al Fathir ayat 29 yaitu Membaca Al Quran secara Tartil, Mendirikan shalat dengan segera dan shadaqah infaq zakat karena harta sesungguhnya yang dapat menyelamatkan kita adalah yang telah dikeluarkan dalam amal shaleh. “Dengan ketiga hal tersebut insya Allah kita akan dapatkan tijaaratan lan tabuur (perdagangan yang tidak akan merugi/untung) di akhirat kelak,” tutupnya.(A Musdani/Riz)