PADANG, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Padang melalui Sub-Sub Recipient (SSR) TB HIV Care ‘Aisyiyah menggelar Capacity building of CSO 1-2 Advocacy skill and Fundraishing, Media Campaign di Hotel Ranah Bundo, selama tiga hari tanggal 13-15 September 2018. Capacity building ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris PD Aisyiyah Padang Sarbaitinil bertekad untuk membebaskan TB hingga HIV di Padang.
Kegiatan ini dikuti PD Muhammadiyah, PD Aisyiyah Padang, CSO lokal yang bergerak dalam penanggulangan TB dan HIV, dan perwakilan komunitas peduli TBpasien berjumlah 10 orang. Narasumber terdiri dari Kasi P2M Dinkes Padang dr Eva Westari, dan Kadis Kominfo Sumbar, Yeflin Luandri.
Kasi P2M Dinkes Padang dr Eva Westari apresiasi kepada ‘Aisyiyah, sehingga penanggulangan TB dan HIV bisa maksimal, seperti halnya perhatian semua pihak dalam narkoba. “Saya angkat topi semangat kader Aisyiyah dalam penanggulangan TB di Padang,” ujarnya
Koordinator SSR TB-HIV Care Aisyiyah Padang, Ihda Fitria mengatakan Kegiatan ini bertujuan untuk dapat memproses perencanaan dan penganggaran untuk dapat memberikan pelayanan terbaik bagi para penderita TB-HIV.
“Kita berharap dengan bantuan pengobatan dan makanan tambahan kepada pasien TB, pasien setelah diobati katgori satu saja tidak berlanjut pada kategori selanjutnya,” katanya
Lanjutnya, Untuk meningkatkan penemuan penderita TB, SSR TB-HIV ‘Aisyiyah Care Padang menyiapkan program baru yaitu, Investigasi kontak.investigasi kontak dengan cara memantau pasien TB-HIV ke rumahnya serta menginvestigasi kontak serumah dan lingkungan sekitarnya.
“Kegiatan inovatif ini baru, bahkan di Sumbar, untuk menjawab rendahnya capaian penemuan penderita TB,” tuturnya.
“Jadi, masih banyak penderita TB yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan dan pengobatan. Ini tentu akan berpotensi untuk menularkan kepada keluarga dan masyarakat sekitarnya,” ujarnya.
Melalui program baru investigasi kontak Peduli TB ini, Ihda Fitria berharap akan lebih banyak penderita baru bisa diobati, sehingga akhirnya dapat memutus rantai penularan penyakit.
Selain itu Koordinator SSR TB-HIV care Aisyiyah Kota Padang, Ihda Fitria menambahkan penanggulangan dengan kerjasama apik kader Aisyiyah dengan puskesmas yang berjalan dengan baik dan lapangan. Dimana kader Aisyiyah di lapangan berkolborasi di puskesmas dalam mencari pasien. “Jika ditemukan mengedukasi cara minum obat yang baik dengan program Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS) TB,” tukasnya.
Data Dinas kesehatan Padang menyatakan untuk kota Padang tahun 2018 Target pasien berjumlah 2800 pasien untuk satu tahun. Yang ditangani hingga juni 2018 yaitu sebanyak 1.100 pasien.
Sementara itu Koordinator SSR TB-HIV Care Aisyiyah, Sarbaitinil mengatakan Capaian Semester I tahun 2018 Suspect 524 orang dan pasien 32 orang. Sedangkan capaian semester II Juli hingga Desember 2018 adalah 1182 dengan capaian pasien 145 orang dan hasil pengobatan 110 orang.
Sarbaitinil yang juga Sekretaris Aisyiyah Padang mengatakan Pentingnya peran Aisyiyah hanya sebatas edukasi pentingnya pemeriksaan HIV bagi penderita TB positif.
Sekretaris PDA Padang Sarbaitinil juga menyampaikan Kader Aisyiyah TB care berperan sebagai penjangkau dan penemu kasus baru di lapangan penderita TB. Kemudian kader kita di lapangan hingga semester II 2018 adalah 99 orang dan yang aktif hanya 75 % dari 99 orang terus bergeraka mencari pasien TB hingga pelosok Kota Padang.(RI/Riz)