MAGELANG, Suara Muhammadiyah – Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 2 Muntilan, Kabupaten Magelang membuat Program Teaching Factory yakni pembelajaran yang berorientasi produksi dan bisnis. Program ini merupakan bagian dari upaya menyiapkan generasi muda yang memiliki kemampuan dalam menghadapi kemajuan zaman sekaligus kompetisi global.
Peresmian program tersebut dilakukan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015, Din Syamsuddin, Selasa (18/9). Turut hadir pula Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang Jumari serta beberapa Kepala Sekolah Muhammadiyah.
Kepala SMK Muhammadiyah 2 Muntilan, Untung Supriyadi mengatakan program ini selain memiliki memiliki orientasi pada kemampuan teknis dalam bekerja, pelaksanaan Program Teaching Factory juga berorientasi pada kemampuan untuk berwirausaha. Dengan pembelajaran wirausaha maka diharapkan banyak muncul wirausaha muda baru sehingga nantinya akan mampu mewujudkan kemandirian ekonomi.
Kegiatan teaching factory memiliki 2 jenis yaitu percetakan dan kuliner. Dimana siswa dibekali dengan keahlian tahap awal dalam memproduksi, untuk percetakan dimulai dari siswa di latih untuk membuat desain sebelum proses cetak dilakukan kemudian proses cetaknya.
Selanjutnya, siswa juga diajarkan terkait teknis memasarkan sekaligus melayani konsumen. Sementara itu untuk kuliner, para siswa diberikan bekal pengetahuan terkait teknis pembuatan bakso dengan bahan baku jamur. Mulai dari pengetahuan mengenai jenis bahan bakunya serta proses pembuatannya sehingga nantinya diharapkan akan menghasilkan produk kuliner yang benar – benar siap dan layak untuk dikonsumsi baik dari aspek agama maupun kesehatan.
“Saat ini kegiatan percetakan dengan nama EzemchaMU dan juga kuliner bakso jamur telah menjadi unit usaha baru SMK Muhammadiyah 2 Muntilan yang secara langsung dapat dijadikan pembelajaran sekaligus tempat praktek bagi para siswa dalam berwirausaha” ungkap Untung.(Handy/Imad)