PADANG, Suara Muhammadiyah – Hari kedua pelaksanaan capacity building of Civil Society Organitation (CSO) 3-4 management programmatic dan management volunterism (Peningkatan Kapasitas CSO untuk managemen program dan management partisipasi) di Hotel Ranah Bundo Padang, Kamis, (19/9/2018), resmi ditutup oleh Sekretaris Pimpinan Daerah Aisyiyah Padang, Sarbaitinil.
Sarbaitinil mengatakan, ‘Aisyiyah dan kader TB Aisyiyah serius untuk bekerja mencari pasien TB, di manapun dipenjuru Kota Padang dan tentunya tetap berkoordinasi dengan puskesmas dan para NGO Peduli TB lainnya.
“Pada tahun 2018 telah ditemukan sebanyak 12 kasus untuk TB yang telah resisten obat (TB MDR), sedangkan untuk tahun 2017 sebanyak 13 kasus. Sehingga untuk pasien TB MDR ini perlu perhatian khusus dalam pengobatan dan perbaikan kualitas gizinya agar dapat sembuh seperti sedia kala,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini kami juga bekerja sama dengan pengurus PKBI, KPA Kota Padang, Yayasan Akbar dan lembaga peduli TB-HIV lainnya untuk sharing dan berbagi pengalaman dalam upaya peningkatan dan strategi di lapangan supaya capaian penyembuhan pasien dapat berhasil maksimal.
Demikian juga advokasi dan edukasi pada masyarakat mengenai penyakit ini perlu di sampaikan, karena masih banyak stigma yang ada di masyarakat menyebutkan bahwa TBC merupakan penyakit kutukan dan penyakit yang tidak dapat di sembuhkan.
Untuk mengoptimalkan kerja penanggulangan TB, SSR TB Aisyiyah care Padang juga menggandeng Diskominfo Sumbar dengan pemanfaatan fasilitas videotron sebagai media kampanye peduli TB -HIV Padang.
Koordinator SSR TB-HIV care Aisyiyah Kota Padang, Ihda Fitria menyampaikan bahwa keterlibatan Aisyiyah-Muhammadiyah dalam pencarian kasus TB di Padang merupakan bentuk jihad sosial warga persyarikatan Muhammadiyah.
“Aisyiyah merupakan organisasi keagamaan perempuan yang ada di Padang sehingga akan sangat efektif jika seluruh kader mulai dari tingkat ranting hingga wilayah secara berjamaah melakukan jihad sosial ini,” jelasnya.
Ihda memaparkan beberapa kendala yang di hadapi oleh teman-teman di lapangan dalam upaya mengangkat performa capaian kasus TB di Kota Padang. Diantaranya adalah masyarakat tidak mau diperiksa jika diketahui mereka terindikasi TB.
Ia menilai ke depan sinergi antara pemerintah dan NGO dengan Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam hal pemberantasan penyakit TB ini perlu ditingkatkan terus.
Selain itu, SSR TB TB Care Aisyiyah Padang juga akan melakukan program pencanangan kampung bebas TB agar masyarakat sadar terhadap pentingnya kesehatan terutama terhadap TB.(RI/Riz)