YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Event Sejarah Majelis Pendidikan dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sleman resmi dimulai. Sebagai acara pembuka yaitu Tour de Muhammadiyah yang bertolak dari Grha Suara Muhammadiyah, Rabu (26/9).
Acara tersebut terselenggara atas kerja sama dengan Direktorat Kebudayaan dan Sejarah Kemendikbud yang bertajuk “Menggali, Mengembangkan, dan Menanamkan Nilai-Nilai Sejarah Pendidikan Muhammadiyah sebagai Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter.”
Sekretaris PDM Sleman, Achmad Afandi, mengapresiasi kegiatan yang merupakan pertama kalinya diselenggarakan PDM Sleman. Ia juga mengatakan kepada seluruh peserta yang hadir agar menanamkan nilai-nilai pelajaran dari kisah para tokoh-tokoh Muhammadiyah dan tak menyia-nyiakan kesempatan langka ini.
“Kemungkinan ini masih awal, kedepan mudah-mudahan nanti bisa kerja sama terus dengan Direktorat Sejarah didukung nanti dengan persyerikatan maka event ini bisa kita kembangkan, bisa jadi lebih beda lagi,” ujarnya. Ia juga menginginkan bekerja sama menyelenggarakan Event Sejarah sehingga menular ke daerah-daerah lain.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai elemen diantaranya pimpinan perusahaan Suara Muhammadiyah, Deni Asy’ari, Ketua Majelis Dikdasmen PDM Sleman, Suwadi serta para peserta kegiatan yang terdiri dari para pelajar tingkat SMP Muhammadiyah Sleman, Gunungkidul, Kulonprogo, dan Kota Yogyakarta.
Ketua Majelis Dikdasmen PDM Sleman, Suwadi, melaporkan bahwa pelaksanaan Event Sejarah, terdapat 5 (lima) bentuk kegiatan penunjang yaitu Tour de Muhammadiyah, pelatihan dan lomba karya tulis, lomba drama, pameran – kaleidoskop, hingga seminar bersama Mendikbud dan Buya Syafii Maarif.
Suwadi mengatakan, peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berjumlah 72 orang dari 35 sekolah. Sebelum melakukan lomba terlebih dahulu peserta diberikan pelatihan.
Dalam Tour de Muhammadiyah Para peserta berkunjung ke 7 (tujuh) lokasi situs sejarah pendidikan Muhammadiyah. Bertolak dari Grha SM, kemudian ke Kantor PP Muhammadiyah, Kantor PP ‘Aisyiyah, Langgar KH Ahmad Dahlan, Masjid Gede Kauman, Makam KH Ahmad Dahlan di Karangkajen, hingga Museum Jendral Soedirman.
Direktur SM, Deni Asy’ari, sangat mengapresiasi kegiatan Event sejarah tersebut sebagai projek kelompok bagi seluruh generasi muda Muhammadiyah untuk memiliki kecenderungan dan kepedulian terhadap sejarah khususnya sejarah persyarikatan Muhammadiyah.
Tujuan diadakannya kegiatan ini sebagai magnet bagi pelajar Muhammadiyah untuk kembali menggali nilai-nilai sejarah perkembangan Muhammadiyah dari berbagai sisi intelektualitas. Selain pelajar, guru-guru juga ambil andil dalam kegiatan tersebut guna mengembangkan nilai kesejarahan, dimana hal ini diharapkan akan menambah motivasi bagi peserta didiknya.
Event Sejarah berlangsung dari tanggal 26 September dan berakhir pada 25 Oktober sekaligus menjadi acara puncak dan pengumuman hasil berbagai macam lomba.(Imad/Riz)