YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Pada Jumat, 29 September 2018 pukul 19.02 WIT, Donggala diguncang gempa berkekuatan 7.7 SR. Pusat gempa berkedalaman 10 km tersebut berada di 0,18° LS dan 119,85° BT atau 27 km timur laut Donggala, Sulawesi Tengah. Tak berselang lama, pada 19.14 WIT, gempa berkekuatan 6,1 SR kembali mengguncang Donggala. Gempa kedua berkedalaman 10 km tersebut berpusat di 58 km timur laut Donggala.
Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menyatakan gempa bumi di Donggala berdampak munculnya gelombang tsunami di Palu, Donggala, dan Mamuju. Gempa dan tsunami yang melanda Palu juga berdampak hingga ke Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Menurut data sementara BNPB, korban meninggal telah melebihi angka 832 jiwa. Dan kemungkinan masih akan terus bertambah.
Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bergerak cepat merespon bencana ini. Wakil ketua MDMC, Arif Jamali menyatakan bahwa respon pertama yang dilakukan Muhammadiyah adalah dengan mendirikan pos koordinasi (poskor) di gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Tengah. Poskor ini nantinya akan menjadi pos induk MDMC yang akan mengkoordinasi pos-pos layanan di wilayah terdampak.
Koordinator tanggap darurat MDMC PP Muhammadiyah, Indrayanto mengatakan bahwa ada beberapa kebutuhan utama dan mendesak bagi ribuan para pengungsi dan korban selamat. Terdiri dari kebutuhan makanan, air bersih, fasilitas kesehatan, hunian sementara, selimut, serta makanan bayi dan anak.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti juga membenarkan bahwa tim dari MDMC Sulsel sudah sampai di Palu tadi malam (29/9). Saat ini, MDMC Sulsel dan Muhammadiyah Mamuju sedang berkoordinasi di Universitas Muhammadiyah Palu yang masih bisa digunakan. Tim ini akan melakukan kaji cepat kebutuhan dan menyiapkan pendirian pos koordinasi Muhammadiyah untuk Palu dan Donggala.
Adapun tim lainnya adalah tim medis, yang merupakan gabungan dari RS Pondok Kopi, RS Lamongan, RS Siti Khatijah Makassar, dan RS Gombong yang juga telah berangkat ke Palu untuk memberikan layanan, baik pos tetap maupun mobile klinik. Di samping ke 3 tim tersebut, Tim RSIA Aisyah Pinrang juga sudah berangkat ke Donggala bersama tim MDMC dari Toli-Toli. (ribas)