BANTUL, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Jogja Expo (MJE) #1 yang diprakarsai oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menampilkan berbagai keunggulan cabang dan ranting Muhammadiyah. Event akbar tersebut digelar di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jum’at (5/10).
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Gita Danu Pranata menuturkan tujuan diselenggarakannya event ini adalah sebagai ajang persiapan penguatan cabang dan ranting serta menyatukan ortom dan amal usaha Muhammadiyah yang ada di Yogyakarta.
“Selain itu penyelenggaraan event ini sebagai ajang untuk menunjukan kemampuan potensi dan bibit unggulan Muhammadiyah,” ujar Gita. Berbagai pagelaran ditampilkan dalam MJE seperti membatik massal dengan peserta sebanyak 5000 peserta, senam bugar Muhammadiyah, hingga tabligh akbar.
Sebanyak dua puluh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan lima Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) ikut serta pada pagelaran akbar MJE #1 2018. Selain itu, berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) sekolah maupun universitas juga turut mengikuti pameran tersebut. Selanjutnya para peserta pameran akan memperebutkan gelar juara sebagai PCM Unggul tingkat DIY.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Yunahar Ilyas menuturkan bahwa, dalam event MJE selain memamerkan produk unggulan, MJE juga diharapkan dapat mengembangkan potensi ekonomi, dakwah, pendidikan, dan budaya sosial.
Dalam sambutannya, Yunahar mengatakan bahwa Muhammadiyah mempunyai banyak amal usaha yang dapat dimanfaatkan sebagai ladang dakwah. Gerakan dakwah ini dapat dilakukan dengan cara membangun sektor ekonomi. Dengan cara menyeru dan mengajak setiap orang untuk berdagang dan berbisnis sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW.
Yunahar menekankan warga Muhammadiyah agar mampu menciptakan lapangan perekonomian dan membangun amal usaha untuk mendorong pemerataan ekonomi masyarakat Indonesia. Bisa dimulai dari bisnis atau industri kecil, baik atas nama perserikatan maupunatas nama perorangan. “Tidak hanya didorong dalam bisnis atas nama perserikatan tapi juga kita mendorong bisnis keluarga Muhammadiyah,” terangnya.
Guru Besar Ulumul Qur’an UMY tersebut menuturkan bahwa Muhammadiyah bercita-cita meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal itu dicoba dengan memulai membangun sebuah perusahaan, tetapi hal itu belum sesuai harapan. Belajar dari pengalaman masa lalu, Yunahar menegaskan bahwa warga Muhammadiyah bisa memulai berbisnis dari industri kecil.
Ia juga berpesan bahwa selain peningkatan secara kuantitas yang harus ditingkatkan, kualitas juga harus diutamakan. Karena hal itu akan mendorong kemajuan Muhammadiyah itu sendiri.(Wesar/Riz)