YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Jargon “fastabiqul khairat” menjadi spirit utama Muhammadiyah dalam menjalankan aktivitas dakwah kemanusiaan. Masing-masing pimpinan wilayah Muhammadiyah seolah berlomba untuk mengirimkan bantuan yang terbaik dan terbanyak, guna berkonstribusi maksimal bagi para korban musibah gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Muhammadiyah Jawa Timur misalnya, mengirimkan sebanyak 20 ton logistik bantuan menggunakan KRI Surabaya 591 milik TNI Angkatan Laut dari Pelabuhan Semayang Balikpapan, Kalimatan Timur, menuju pelabuhan Pantoloan Palu, Sabtu (6/10/18) malam.
Bantuan terdiri dari beras seberat 8 ton, mi instan 700 karton, air mineral 500 karton, minyak goreng, gula, sarden, kornet, daging analog, bumbu makanan, pempers bayi, pembalut wanita, pakaian dalam wanita, susu balita, susu ibu hamil. Ada juga alat-alat dapur umum seperti kompor, dandang, wajan, panci, piring, sendok, serta alat-alat listrik dan genset.
Ketua MDMC Jatim, M Rofii menerangkan bahwa sedianya 20 ton logistik bantuan dari Muhammadiyah Jatim ini akan dikirim menggunakan pesawat Hercules TNI AU. Namun karena dipakainya pesawat Hercules untuk mengangkut prajurit TNI, polisi dan SAR, maka bantuan akhirnya diangkut menggunakan kapal.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Tenggara (Sultra) juga telah mengirimkan sebanyak enam ton logistik untuk para pengungsi korban bencana gempa dan tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala. Logistik yang disalurkan tersebut terdiri dari beras, pakaian dewasa dan anak-anak, selimut, terpal, air mineral, tikar, serta kebutuhan pokok lainnya.
Wakil Sekretaris PWM Sultra, Saimuddin mengatakan bahwa sumbangan itu telah dikirim ke Palu menggunakan kapal kenavigasian Kementerian Perhubungan Laut Ditrik Navigasi Kendari pada Jumat (5/10). “Bantuan logistik ini merupakan bagian dari solidaritas kemanusiaan warga Muhammadiyah di Sultra. Karena ini menjadi tugas untuk membantu meringankan beban korban bencana sebagai warga Muhammadiyah yang ada di daerah ini,” katanya.
PP Muhammadiyah telah menginstruksikan kepada seluruh unsur Muhammadiyah untuk ikut membantu pemulihan pasca bencana. Melihat meningkatnya kebutuhan, yang berkonsekuensi pada meluasnya area yang membutuhkan bantuan dan pendampingan, Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MDMC) mengerahkan bantuan dalam intensitas besar dari berbagai potensi Muhammadiyah di Indonesia.
“Penjadwalan, pemberangkatan, pelaksanaan kegiatan, dan pengakhiran kegiatan relawan dari Muhammadiyah semua di bawah koordinasi Lembaga Penangulangan Bencana PP Muhammadiyah dan Pos Koordinasi Muhammadiyah Sulawesi Tengah. Dengan semangat One Muhammadiyah One Response, diharapkan tercapai proses penanggulangan bencana yang terkelola dengan baik, efisien, efektif, akuntable, dan bisa mendampingi warga terdampak hingga masa pemulihan/rehabilitasi – rekonstruksi.” Demikian di antara pernyataan Surat Edaran One Muhammadiyah One Response, bernomor 427/I.16/H/2018, yang ditandatangani oleh ketua dan sekretaris LPB, Budi Setiawan dan Arif Nur Kholis. (ribas)