SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Dokter berkemajuan adalah dokter yang Islami dan unggul. Dokter lulusan Kedokteran Muhammadiyah tentunya harus unggul dari berbagai sisi yaitu unggul spiritual, unggul intelektual dan unggul peran sosial.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dr Agus Taufiqurrahman, SpS, Mkes, mengungkapkan hal tersebut dalam kuliah umum bertajuk “Menjadi Dokter yang Islami dan Berkemajuan” Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Senin (08/10).
Kuliah Umum tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor II, Dekan FK Unimus, Wakil Dekan, staf pengajar dan mahasiswa baru FK Unimus di ruang kuliah lantai 3 gedung baru FK di kampus terpadu Unimus.
“Dokter bisa luar biasa jika menyatukan yang Unggul dan Islami. Kesuksesan seorang dokter tidak hanya ditentukan oleh intelektualitas saja namun juga mengutamakan keunggulan spiritual dan kepribadian,” kata Agus. “Profesi dokter adalah profesi yang begitu di hormati di masyarakat” imbuhnya.
Menurut ahli penyakit syaraf tersebut, dokter juga merupakan profesi yang banyak mendulang pahala, melalui profesinya dokter dapat menyelamatkan banyak nyawa karena barang siapa menyelamatkan satu kehidupan, maka pahala nya seperti menyelamatkan seluruh kehidupan. “Kalau dokter sudah kehilangan sisi kemanusiaan dan jiwa menolong, maka habis sudah penghormatan masyarakat kepada profesi dokter,” tutur Agus mengingatkan.
Wakil Rektor II Unimus, Dr Sri Rejeki, SKp, MKep, SpMat dalam sambutannya menyampaikan bahwa unggulan FK Unimus adalah mencetak dokter dokter keluarga yang Islami. “Pola ilmiah pokok Unimus adalah kesehatan, harapannya akan segera dibangun RS Unimus yang bisa menjadi tempat praktek mahasiswa termasuk mahasiwa kedokteran,” kata Sri Rejeki.
Sementara itu, Dekan FK Unimus, Prof Dr dr Rifki Muslim, SpB, SpU (K) dalam sambutannya menghimbau agar lulusan Unimus menjadi dokter yang punya nilai lebih atau nilai plus-plus. “Kelak bisa sukses, bukan hanya sekedar belajar dan memperoleh nilai yang bagus. Dokter yang berhasil jika punya kelebihan atau plus yaitu plus yang tidak hanya satu. Kalau ingin lulus dokter saja sudah biasa, yang berbeda adalah jika dokter itu punya nilai yang lebih,” pungkasnya.(Humas)