DONGGALA, Suara Muhammadiyah – Satu dokter dan tiga perawat dari Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang (RSU UMM) dikirim ke Donggala, Sulawesi Tengah. Terhitung sejak Selasa (9/10) lalu, keempat relawan tersebut terjun langsung ke salah satu wilayah terdampak bencana untuk dua minggu kedepan.
“Pastinya akan dikondisikan dengan kebutuhan di sana. Seandainya dua minggu dirasa kurang, ya, kita akan menarik relawan yang ada di sana dan mengirim relawan yang lain. Karena kita juga perlu menyesuaikan pekerjaan yang ada di sini,” terang Kepala Bidang Humas dan Kemitraan RSU UMM, dr Viva Maiga Mahliafa Noor.
Dikatakan Viva, RSU UMM selalu mengirim relawan ketika ada bencana. Karena sesuai dengan visi dari Rumah Sakit Islam yang menjunjung visi kemanusiaan. Dalam penanganan bencana ini, sambung Viva, para relawan tidak mempertimbangkan imbalan sama sekali. “Asal para korban bisa diobati, mereka lega,” kata Viva saat diwawancarai di ruangannya, Rabu (10/10).
“Selain mengobati dan merawat korban yang terluka, mereka juga membantu menangani gangguan psikisnya agar para korban gempa bisa tetap semangat dan survive,” terang Viva. Pemberangkatan relawan ini berada dibawah pengawasan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Hinggi rilis ini dikeluarkan, penanganan krisis kesehatan akibat Gempa dan Tsunami di pos layanan Desa Labean Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala, pos di mana RSU UMM, Dompet Dhuafa serta TNI Angkatan Laut bertugas, telah melakukan pelayanan kepada 273 pasien.
Nama-nama relawan dari RSU UMM yang diberangkatkan di antaranya, dr Ki Ageng Nico Prasetyo Nugroho (dokter IGD), Nur’aini, SKep Ns (Perawat Pelaksana), Sandy Dewanto, AMdKep (Perawat Pelaksana), Imam Fitrianto, SKepNs (Perawat Pelaksana).
Relawan yang diberangkatkan sebelumnya telah dilatih dan dibina oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) sehingga mereka sudah terlatih dalam menangani korban bencana. Selain dari RSU UMM, rumah sakit Ahmad Dahlan Kediri juga mengirim empat relawan yang terdiri dari satu dokter dan tiga perawat. (Humas UMM)